Lihat ke Halaman Asli

Bahaya Merokok yang Dapat Memicu Penyakit Stroke

Diperbarui: 18 Agustus 2024   22:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Stroke adalah penyakit pembuluh darah otak yang terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau jumlahnya berkurang. Hal ini bisa terjadi karena adanya gumpalan darah atau plak yang menyumbat pembuluh darah ke otak atau adanya pembuluh darah yang pecah. Definisi menurut WHO, stroke adalah suatu keadaan di mana ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa deficit neurologik fokal dan global, yang dapat memberat dan berlangsung lama selama 24 jam atau lebih dan atau dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas.

Salah satu faktor penyebab stroke adalah kebiasaan merokok. Para perokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami serangan stroke dibandingkan orang yang tidak pernah merokok sama sekali. Risiko para perokok mengalami stroke sejalan dengan rokok yang mereka isap setiap harinya. Dibandingkan dengan non perokok, perokok aktif yang mengisap hingga 20 batang setiap hari memiliki kemungkinan terkena stroke sebanyak 68 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa para perokok sangat rentan terkena stroke. Alasan mengapa rokok dapat menyebabkan stroke adalah kandungan zat kimia yang masuk ke dalam tubuh, seperti nikotin. Nikotin adalah zat yang sifatnya adiktif dan mememngaruhi saraf dan peredaran darah. Zat kimia ini bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga risiko terjadinya stroke akan lebih besar.

Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah stroke bagi para perokok. Diantaranya tentunya dengan berhenti merokok, menjaga kadar kolesterol, aktif berolahraga, melakukan diet sehat, menghindari alcohol, dan selalu memeriksakan kesehatan. Pencegahan stroke bagi para perokok dengan berhenti merokok tentunya bukanlah hal yang mudah karena kebanyakan pasti telah kecanduan. Untuk itu, diperlukan dukungan tenaga professional untuk mendampingi para perokok menghentikan kebiasannya, dengan melakukan upaya yang efektif kepada para perokok tersebut.

REFERENSI

https://p2ptm.kemkes.go.id/informasi-p2ptm/perokok-berisiko-tinggi-terserang-stroke-berkali-kali 

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6708836/

https://hellosehat.com/saraf/stroke/bagaimana-merokok-mempengaruhi-stroke/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline