Citarasa ikan kakap bakar segar dengan kuah yang gurih, pedas, dan segar menyatu di lidah bersama angin sepoi-sepoi Pantai Goa di kala senja. Sebuah kenikmatan surgawi di Tanah Samawa.
Kala itu, kami dalam perjalanan menuju Sumbawa Besar. Sepanjang jalan terlihat garis pantai yang surut. Suara kicau burung, hembusan angin senja, menambah syahdunya perjalanan kami touring menyusuri indahnya Pulau Sumbawa ini.
Selama 3 hari, kami belum mengetahui kuliner yang khas dari Tanah Samawa ini, hingga owner hotel yang kami inapi merekomendasikan salah satu hidangan khas: Sepat dan Singang, yang bisa ditemui menjelang senja di sepanjang Pantai Goa.
Senja ini, kami memutuskan untuk menikmati sunset sekaligus menikmati santapan khas Sumbawa. Banyak pilihan warung sepanjang pantai yang menawarkan aneka masakan ikan segar khas sumbawa. Pilihan kami tertuju pada Warung Ibu Hadijah.
Dari luar sudah tercium bau ikan bakar yang segar.Dengan ramah, ibu Hadijah menghampiri kami untuk menanyakan mau makan menu apa. Kami diperlihatkan kotak berisi berbagai jenis ikan segar dari lepas laut Pantai Goa. Pilihan kami tertuju pada ikan kakap dan ikan ketambak khas Pantai Goa.
Sambil menunggu kami sedikit bertanya tentang proses pemasakan Sepat dan Singang kepada salah satu pegawai Ibu Hadijah. Tampak Ibu Hadijah sedang membakar terong dan ikan segar untuk dijadikan kondimen dalam menu Sepat. Di sisi lain, ada 1 ulekan besar berisi bumbu dan sambal yang berwarna merah merona.
Kami menunggu di saung yang tersedia sambil membicarakan perjalanan hari ini. Sebelumnya kami trekking ke Air Terjun Agal di Desa Marente.
Sekitar 30 menit, menu yang kami pesan datang. Melihat berbagai kondimen makananan yang disajikan, kami sangat antusias.
Kami bertanya kepada Ibu Hadijah: "Bagaimana cara makannya ini, Ibu? "
Ibu Hadijah menjelaskan detail dari beberapa hidangan tersebut. "Yang ikan bakar, ini, dimakan sama ini. Ini namanya sepat. Kalau yang ini langsung ikan dan kuahnya, Singang". Menarik.
Kami menyeruput kedua kuah dari hidangan tersebut. Sebuah citarasa luar biasa yang belum pernah kami temui di beberapa perjalanan kami sebelumnya.
Sepat merupakan hidangan berkuah dengan kondimen potongan terong yang di bakar, daun ruku-ruku, beberapa potongan cabai, dan asam yang berasal dari belimbing wuluh. Saat menyeruput kuah dari semangkok sepat yang masih hangat, ada citarasa yang kaya. Kombinasi rasa asam, pedas, gurih dan segar bercampur memanjakan lidah. Cocok dipadukan dengan ikan kakap bakar yang mempunyai rasa gurih dan manis, bukti bahwa kualitas ikan tersebut masih segar.