Lihat ke Halaman Asli

Ardian W. Fajar

Guru Bahasa Inggris SMP N 4 Rantau Pandan

Pembelajaran Bahasa Inggris yang Efektif untuk Young Learners

Diperbarui: 5 Desember 2022   21:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran Bahasa Inggris yang Efektif untuk “Young Learner”

Seperti yang kita ketahui ada empat aspek yang saling berkaitan dalam pembelajaran Bahasa Inggris, yaitu: listening, speaking, reading dan writing. Ada kata-kata yang sangat popular dari Confusius yang berkaitan dengan hal ini,

“I hear and I forget.”

“I see and I remember.”

“I do and I understand.”

-Confusius-

Benar adanya, jika kita hanya mendengar maka bisa saja kita lupa. Jika kita melihat, biasanya kita akan ingat. Dan yang paling menarik adalah poin ketiga, ketika kita melakukan maka kita akan paham. Dalam hal ini, praktik adalah hal yang terpenting agar kita bisa memahami suatu hal. Sama halnya dengan pembelajaran Bahasa Inggris, yang paling penting adalah praktiknya. Bahasa diperoleh seseorang dari tahap awal yaitu mendengarkan, lalu mengulangi.

Anak-anak adalah peniru yang hebat. Kenapa penulis katakan demikian? Lihatlah anak-anak di sekeliling kita, mereka belum tentu memahami makna kata, tetapi bisa meniru ujaran orang-orang di sekitarnya, seperti orang tua mereka, keluarga ataupun guru yang usianya lebih tua dari mereka. Dalam sebuah jurnal yang berjudul “Improving Students Speaking Ability Through Repetition Drill” yang ditulis oleh Nurul Aini, dkk, disebutkan “Furthermor, at its simplest, drilling means listening to the model, provided by the teacher, or a tape or another student in the classroom, and repeating what is heard. It is a repetition drill. In a repetition drill, the teacher says the model (words and phrases) and the students repeat it (Tice, 2004).

Penulis sudah menerapkan Repetition Drill (latihan pengulangan) di sebuah kursus Bahasa Inggris. Ini adalah metode yang sudah ditetapkan oleh pemilik kursus dan terbukti efektif bagi penulis. Banyak anak berusia 5-6 tahun yang belajar disana. Mereka belum pernah belajar Bahasa Inggris sebelumnya. Anak-anak tersebut diberikan daftar kosa-kata Bahasa Inggris. Kemudian, penulis mengujarkan kata-kata tersebut sembari diulangi oleh anak-anak. Hal ini dilakukan setiap pertemuan. Di samping itu, penulis selalu berbicara Bahasa Inggris di dalam kelas dengan bantuan Bahasa tubuh agar anak-anak lebih mudah memahami apa yang dimaksud. Hari demi hari, mereka terbiasa mendengarkan dan mengujarkan kata ataupun frasa Bahasa Inggris. Seperti yang disebutkan diawal bahwa ketika kita melakukan, kita akan mengerti.

Berdasarkan penjabaran dan pengalaman di atas, kemampuan berbahasa Inggris dalam hal ini adalah mempraktikan kemampuan tersebut merupakan sebuah keharusan sembari mempelajari tahap-tahap dasar dari pembelajaran bahasa Inggris itu sendiri. Young learner dalam hal ini para pemula yang belajar Bahasa Inggris juga membutuhkan seorang role model, dan guru adalah salah satu role model yang paling sering di temui oleh mereka, baik di sekolah atau di tempat-tempat kursus Bahasa Inggris, maka ini adalah sebuah masukan dan sudah seharusnya untuk para guru dalam mengajar membiasakan menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar ketika mengajar di dalam kelas.

Semoga tulisan ini bermanfaat buat para pembaca, mengingat pentingnya bahasa Inggris di era globalisasi saat ini, dan semoga menjadi sebuah inspirasi dan masukan buat para guru khususnya dalam mengajar untuk membiasakan menggunakan bahasa Inggris dalam mengajar dan pentingnya praktik dalam belajar sebuah bahasa karena tanpa belajar dan membiasakan praktik berbahasa Inggris maka kemampuan yang dimiliki akan mudah hilang atau bahkan lupa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline