Lihat ke Halaman Asli

Demokrasi di Indonesia

Diperbarui: 23 Juni 2016   00:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sudah merupakan takdir di Negara dengan Jumlah Manusia yang Sangat Begitu Melimpah Besarnya yaitu 250.000.000 (Dua Ratus Lima Puluh Juta Jiwa).

Dengan Tingkat Pertumbuhan Orang yaitu 2 % per tahun atau pada tingkat ini 5.000.000 (Lima Juta Jiwa) Per tahun.

Yaitu Indonesia. Merupakan Bangsa yang Begitu Sangat Amat Sulit Sekali Dikelola karena Sangat Begitu Besarnya Jumlah Penduduknya. Hal ini mengakibatkan pemerintahan selalu tidak stabil karena tuntutan dan kebutuhan dari penduduk atau rakyat yang sangat begitu besar sekali sehingga selalu dan selalu tidak cukup dipenuhi oleh pekerjaan dari pimpinan-pimpinan penduduk yang ada di pemerintahan dan legislatif.

Dengan keadaan bahwasanya 87 (Delapan Puluh Tujuh) Persen Penduduknya atau sejumlah 220.000.000 (Dua Ratus Dua Puluh Juta Jiwa) adalah Islam Tulen. Dan :

1. Sebagian orang-orang terkayanya merupakan Keturunan Tionghoa.

2. Serta pengaruh intervensi dari Amerika Serikat yang begitu dalam membekas sejak

Kudeta Faksi Militer AS atas Kematian Kennedy tahun 1965 dilanjutkan dengan Perang Anti Komunis di Asia Tenggara termasuk Vietnam masa-masa setelahya.

Ditambah dengan Kudeta Boneka Amerika Serikat terhadap Pengaruh Komunis di Asean, melalui Antek AS yaitu Suharto yang Membunuh Sukarno sejak 1967 dan berkuasa hingga 1997 dilanjutkan dengan

Kudeta Soros (Belum Diketahui Apakah Aksi Individu ataukah Ikut Dibiayai Negara) terhadap Mata Uang Asean tahun 1997 yang Mencoba Meruntuhkan Rezim Diktator di Asean spt di Eropa Timur dilanjutkan dengan

Perjuangan Orang - Orang yang Sempat Bertugas dan Berkuasa pada Masa-masa tersebut 1967 s.d. Saat ini

Maka oleh karena itu hal ini menyebabkan kepemimpinan di negeri ini akan berganti - gantian setiap masa waktu untuk mencapai keseimbangan, yaitu :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline