Lihat ke Halaman Asli

Sekilas Sejarah Krisis Perekonomian Indonesia

Diperbarui: 19 Juni 2016   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sungguh malangnya nasibmu.


1. Bermula dari Kerajaan-Kerajaan di segala penjuru nusantara yang saling terpisah-pisah

2. Kemudian dikarenakan teknologi dan taktik pertahanan & keamanannya masih sekelas bambu runcing dan lemah akhirnya dijajah selama 400 Tahun Lebih

3. Kemudian setelah merdeka dikarenakan yang mencuri hasil bumi Indonesia selama ratusan tahun itu Belanda yang semena-mena bukannya Inggris yang pintar mengelola ekonomi daerah jajahan, akhirnya mengadopsi ekonomi sosialis ekstrim kiri karena dihadapkan oleh kesenjangan ekonomi yang tinggi. Terjadinya inflasi yang sangat tinggi di tahun-tahun awal kemerdekaan.

4. Akhirnya dikarenakan terlalu menganut paham kiri, kurang demokratis (Tiadanya pergantian presiden seperti pada negara demokrasi lainnya), berteman dengan Uni Soviet dan paham-paham ekstrim kiri lainnya di tengah-tengah iklim anti komunisme di Asia Tenggara akhirnya dikudeta dan direvolusi oleh Faksi Pro Militer AS

(Faksi Pro Militer AS ini yang ikut membunuh Presiden Populis John F. Kennedy yang berencana memotong anggaran kegiatan militer Amerika Serikat pasca PD I dan II. Faksi ini juga yang menganggarkan Perang Anti Komunis di Asia Tengara seperti Perang Vietnam, Kudeta Sukarno, dll. Militer AS di Asia Tenggara kala itu identik dengan penggunaan narkoba seperti kokain dan opium serta ikut mengimpornya ke negaranya sendiri lewat jalur militer dati Asia Tenggara, yg salah satu efeknya membuat tentarsnys kalah dalam Perang Vietnam dan hilangnya kepercayaan rakyat AS / meningkatnya pasifisme gerakan sipil di California dan negsra2 bagian AS lainnya.)

5. Lahirnya rezim kepemimpinan boneka Amerika Serikat, lahirnya mafia Berkeley, lahirnya rezim koruptif-kolutif-nepotisme, lahirnya rezim otoritarian, anti demokratis, tiadanya kebebasan pers/mengemukakan pendapat, tiadanya pergantian presiden sejak 1966 - 1998,koruptif-kolutif-nepotisme yang menggurita melalui partai Golkar, aksi represif terhadap Soekarno-PDIP - Marhaenism dan Aksi Represif Idiot terhadap Keturunan China karena ketakutan yang IDIOT oleh boneka AS Soeharto terhadap aktivitas Komunisme RRT di Indonesia yang Hanya Hayalan Semata.

6. Terjebak dalam aksi spekulasi luar biasa besar-besaran terhadap mata uang negara-negara Asia oleh spekulan-spekulan mata uang khususnya George Soros dalam krisis mata uang 1997 yang menimpa Thailand, Malaysia, Indonesia dan menjangkiti Korea Selatan, Jepang, dan bahkan negara Barat seperti Eropa dan Amerika Serikat. Rupiah yang sebelumnya menganut rezim mata uang terikat ke Dolar AS selama puluhan tahun, berubah menjadi rezim mata uang mengambang. Akibatnya spekulan termasuk George Soros menghabisi Rupiah sehingga terjun dari Level Rp 2500 ke Level Rp 17.000.

7. Soeharto tergusur, Rezim kepemimpinan koruptif Boneka Soeharto Berakhir yang digantikan oleh Habibie. Terjadinya kebangkrutan perusahaan-perusahaan dan bank-bank di Indonesia dikarenakan sebelumnya terjadi Deregulasi Perbankan yang mengakibatkan banyaknya perbankan yang tidak memenuhi syarat bertahan dalam krisis dan tingginya hutang luar negeri perusahaan-perusahaan Indonesia dalam Denominasi Dolar AS sehingga mengakibatkan banyak perusahaan menyatakan tidak mampu membayar hutang. Produk Nasional Bruto Indonesia menurun sebanyak lebih dari 80 Persen dari 1997 ke 1998.

8. Indonesia menerima bantuan International Monetary Fund (IMF) dengan sejumlah syarat yang sifatnya kontradiktif terhadap ekonomi termasuk Penjualan BUMN seperti Indosat. Aksi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia untuk menyelamatkan Bank-bank yang bangkrut dan Perusahaan-perusahaan yang menyatakan pailit. Adanya Potensi Korupsi dan Moral Hazard yang Besar dalam penyaluran dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia kepada bank, perusahaaan dan para pengusaha.

9. Lahirnya era demokrasi yang benar-benar demokrasi. Kebebasan pers dijamin, kebebasan berekspresi & mengemukakan pendapat dilindungi, Pemilihan Umum Langsung diselenggarakan tidak hanya di Tingkat Nasional tetapi Seluruh Daerah Propinsi, Kabupaten dan Kotamadya seluruh penjuru Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline