Sebuah tindakan atau karakter dari tokoh novel kita, pasti berasal dari masa lalu mereka. Seorang yang pendiam bisa berarti sering dibully oleh teman teman atau dimarahi oleh orang tuanya, tetapi bisa juga dia dari keluarga yang bahagia sehingga menjadi orang yang sabar. Menceritakan masa lalu seorang tokoh dalam novel Anda, itu yang disebut backstory.
Ingat bagian yang menjelaskan panti asuhan tempat Thomas Marvolo Rider dibesarkan, atau momen ketika pasangan Potter bertempur dan berusaha menyelamatkan anaknya; Harry? Itu masa lalu Harry dan Lord Voldermort, itulah backstory.
Backstory dapat menambah kedalaman cerita, tetapi jangan lupa backstory punya irama sendiri. (coba cek diskusi terdahulu tentang irama bercerita). Backstory bisa mempercepat irama juga dapat memperlambat irama cerita di novel Anda.
Penulis yang kurang berhati-hati dapat merusak keutuhan ceritanya sendiri dengan backstory. Ketika irama menjadi sangat lambat atau backstory yang Anda tulis jadi membosankan, maka buku Anda akan berakhir di tong sampah. Ketika backstory mempercepat irama bercerita Anda, maka resikonya adalah untuk kembali ke masa kini cerita Anda. Karena Anda menyelipkan backstory saat cerita utama (masa kini) tokoh Anda sedang melambat iramanya, lalu masuk ke backstory yang iramanya cepat, saat kembali ke masa kini yang iramanya lambat, saat itulah perlu berhati-hati.
Tujuan dari backstory
Baiklah, sebelum kita diskusi lebih jauh, penting untuk mengetahui tujuan backstory.
- Backstory dapat digunakan untuk memberikan potret psikologis tokoh Anda. Karakter dengan trauma yang signifikan atau mengalami kejadian penting lainnya di masa lalu dapat mempengaruhi cara mereka berperilaku di masa depan. Ini dapat dijelaskan melalui backstory.
- Backstory bisa meningkatkan ketegangan dalam beberapa keadaan. Misalnya, jika karakter telah mengembangkan rasa takut tertentu karena peristiwa masa lalu, yang dapat meningkatkan usaha ketegangan di masa kini.
- Kadang-kadang, backstory diperlukan untuk menjelaskan latar belakang kejadian.
- Backstory juga bisa memperkuat hubungan emosional pembaca dengan karakter.
Tidak semuanya harus dijelaskan
Tidak semua latar belakang seorang tokoh perlu dijelaskan juga. Kadangkala, masa lalu yang tidak terlalu diketahui menarik buat pembaca, karena mereka dapat menebak-nebak alasan suatu kejadian atau penyebab suatu karakter yang traumatis dari tokoh cerita Anda.
Sebuah dialog kecil antar tokoh, dapat saja menjelaskan kisah masa lalu. Bahkan kadang, dengan lirik lagu para penulis dapat menjelaskan masa lalu seorang tokoh cerita. Kadang juga, alih-alih menggunakan backstory, penulis memulai novelnya dari momen paling membekas bagi tokoh utamanya lalu melompat langsung ke masa sekarang di bagian berikutnya.
Tunjukkan, Jangan katakan
Kata yang sering didengar: show, not tell. Menceritakan suatu kejadian dalam kalimat naratif bisa lebih dramatis daripada mengatakan secara naratif bahwa tokoh novel kita mengalami satu trauma atau mengalami sesuatu yang membekas.