Lihat ke Halaman Asli

Ardiansyah

Mahasiswa Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura

Pemuda dan Transisi Energi, Apa Hubungannya?

Diperbarui: 18 Februari 2022   18:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: www.esdm.go.id

Generasi muda selalu di libatkan terkait isu-isu yang sedang hangat diperbincangkan, salah satunya adalah mengenai transisi energi. Transisi energi bertujuan untuk mengurangi penggunaan energi fosil ke energi yang lebih bersih atau biasa disebut dengan Energi Baru Terbarukan (EBT). Banyak hal yang harus persiapkan generasi muda dalam percepatan transisi energi ini. Sehingga hal ini dipertanyakan, apakah bisa generasi muda menjadi aktor dalam percepatan transisi energi di Indonesia.

Ketergantungan akan energi fosil harus segera di atasi, karena penggunaan energi fosil ini memiliki dampak buruk terhadap lingkungan. Salah satu dampak buruk yang akan terjadi adalah pemanasan global. Semakin menipisnya ketersediaan energi fosil juga akan menjadi ancaman dan masalah besar di masa mendatang. Jika masalah ini tidak ditangani dengan cepat, bukan tidak mungkin jika Indonesia akan mengalami kekurangan pasokan energi.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Kebijkan Energi Nasional, Indonesia menargetkan penggunaan energi baru terbarukan pada tahun 2025 sebesar 23% dan 31% pada tahun 2050. 

Untuk mendukung percepatan transisi energi diperlukan akselerasi transisi energi, keadilan dan keterjangkaun transisi energi, dan bekerja sama dengan negara lain untuk mempercepat transisi energi di Indonesia. Pada tahun 2021 capaian energi sudah berada pada kisaran 11,7% dan diharapakan pada tahun 2025 target yang sudah ditetapkan bisa tercapai.

Untuk mencapai hal tersebut diperlukan peran generasi muda dalam percepatan transisi energi. keterlibatan generasi muda dalam hal ini, karena generasi muda mempunyai semangat, motivasi dan juga inovasi yang sangat dibutuhkan dalam percepatan transisi energi. Apalagi tahun 2060 Indonesia akan menuju Net Zero Emission, dimana generasi mudalah yang nantinya akan terlibat dalam skenario tersebut.

Menurut Bapak Hari Prabowo (Direktur Pembangunan, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri RI) dalam acara Youth Movement for G20 Energy Transition, Indonesia harus menganut Pendekatan Multistakeholder untuk pembangunan yang berkelanjutan dan melibatkan beberapa sektor seperti pemerintah, sektor swasta, akademisi dan komunitas publik.

Selain hal di atas beliau juga mengatakan peran pemuda dalam mempromosikan EBT adalah sebagi agen perubahan dan sebagai pelopor untuk mendukung kebijakan dan upaya pemerintah dalam percepatan transisi energi. Selain itu juga generasi muda mempunyai kesempatan untuk kerja sama dalam kerangka G20.

Pemerintah melalui Kementerian ESDM juga terus berupaya untuk melibatkan generasi muda dalam mewujudkan transisi energi Di Indonesia. Salah satu hal yang yang sudah diwujudkan Kementerian ESDM adalah dengan mengadakan program Gerilya. 

Program Gerilya adalah Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya yang merupakan Studi Independen dan menjadi wadah bagi generasi muda untuk belajar mengenai pengembangan PLTS. 

Melalui program ini pemuda juga sudah berkontribusi dalam transisi energi. Hal yang sudah dilakukan pemuda dalam program ini adalah melakukan proses instalasi PLTS atap kurang lebih 2,3 MWp dan 1,73 MWp di PT. Pan Brother Boyolali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline