Lihat ke Halaman Asli

Ardian Sultan

Mahasiswa

Wayangan

Diperbarui: 4 Juni 2024   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://id.shisu.edu.cn/resources/bungarampai/content11609

Kata wayang sebenarnya berasal dari bahasa Jawa, yang berarti bayangan. Jika dilihat dari arti filsafatnya, wayang merupakan bayangan atau cerminan dari sejumlah sifat yang dimiliki manusia, misalnya saja sifat murka, serakah, pelit, bijak, dan lain sebagainya. Pertunjukan kesenian wayang ini merupakan sisa-sisa upacara keagamaan orang Jawa, yaitu sisa-sisa dari kepercayaan animisme dan dinamisme yang melakukan pemujaan pada roh-roh nenek moyang. Untuk memuja roh nenek moyang itu, mereka mewujudkannya dalam bentuk gambar atau patung yang dipuja dan disebut ‘hyang’ atau ‘dahyang’.

Di Desa saya setiap tahun mengadakan pertunjukan wayang kulit, dan sudah lama diadakan sebelum saya lahir. Konon ceritanya pertunjukan wayang kulit didesa saya apabila tidak diadakan maka ada malapetaka yang akan terjadi didesa saya, dan untuk menghindari malapetaka tersebut maka warga bergotong royong mengadakan acara pertunjukan Wayang Kulit.

Wayang sendiri merupakan kesukaan orang jawa pada zaman dahulu hingga sekarang karena menceritakan cerita Ramayana, dan Bharatayudha, cerita tersebut sudah menjadi kesukaan orang jawa, dan wayang dulu digunakan untuk menyebarkan agama islam, contohnya yaitu Sunan Kalijaga, Beliau berdakwah menggunakan media wayang karena menyisipkan pesan moril dan dakwah islam secara perlahan agar masyarakat yang mayoritas masih memeluk Hindu dan Budha itu tertarik untuk mengetahui Islam lebih dalam. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline