Lihat ke Halaman Asli

Pemecatan (Alfred) Riedl, Berakhir Derita atau Bahagia ?

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13108413881315794501

[caption id="attachment_119748" align="alignleft" width="256" caption="Foto Illustrasi : Pebisnis Asal Amerika, Donald Trump Ketika Memecat Karyawannya"][/caption] Pemecatan pelatih asala Austria, Alfred Riedl di sayangkan sejumlah kalangan (termasuk saya). Dalam hitungan mundur beberapa hari menjelang pertandingan timnas Indonesia melawan Turkmenistan, para pengurus PSSI yang baru mengeluarkan keputusan yang saya anggap fatal. Memecat pelatih kepala Indonesia, Alfred Riedl.

Padahal banyak hal yang tak mungkin dikalikan seorang pelatih dalam kondisi genting seperti saat ini, apa lagi berniat ingin meraih hasil yang maksimal yaitu kemenangan.

Sebelumnya kita telah di sajikan "tontonan" para pemilik suara di PSSI beberaa waktu lalu hingga PSSI yang di bawah naungan FIFA harus melakukan Kongres Luar Biasa di Solo, hasilnya pak Djohar Arifin berhasil memenangi pemilihan yang memang luar biasa itu.

Tapi, belum genap satu bulan ia memimpin di PSSI. Ia dan para "menterinya" melakukan dan membuat suatu peristiwa yang mungkin sebagian kalangan tak ingin mendengarnya untuk dalam waktu dekat. Apalagi, pelatih bertangan dingin itu berhasil mempersembahkan tempat kedua di event internasional, AFF Suzuki Cup tahun lalu.

Kini, ia di depak karena satu dan lain alasan. Dan menggantinya dengan pelatih asal negeri Kincir Angin, Belanda, Wim Rijsbergen, yang diketahui masih menangani tim dari Liga Premier Indonesia (LPI) PSM Makasar. Sebenarnya, tak ada guna kita berkoar itu ini untuk mereka yang ada di sana. Toh, tak akan di dengar oleh mereka. Dan sekarang, mari kita lihat saja hasilnya !! Akan kah berakhir bahagia, atau kita kembali di berikan derita ?!

Salam Kompak Selalu,

Ardian Sad.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline