Lihat ke Halaman Asli

Ikut Bangga dengan Timnas U-19

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

138173420151599749

[caption id="attachment_272065" align="aligncenter" width="500" caption="sumber: bola.net"][/caption] Kemenangan Timnas U-19 Indonesia yang berjuluk “Garuda Muda” atas Timnas U-19 Korea Selatan dalam pertandingan kualifikasi Piala Asia U-19 dengan skor 3-2 membuat seluruh masyarakat Indonesia merasa bangga. Saya salah satu orang yang merasa bangga dengan kemenangan tersebut. Saya memang bukan seorang maniak sepak bola, hanya beberapa laga internasional Indonesia yang saya tonton. Namun, menang ataupun kalah, saya tidak merasa kecewa. Saya sadari perjuangan mereka sangat besar untuk membela Indonesia di lapangan hijau.

Untuk permainan semalam, saya seperti melihat karakter-karakter yang pantang menyerah, orang-orang yang memang tulus dari dalam hati bermain untuk kejayaan Tim dan Negara, bukan hanya kepentingan pribadi. Menurut saya, inilah permainan dengan pola kerjasama yang sangat baik jika dibandingkan dengan Timnas yang lain. Kerjasama yang baik ditambah semangat, kegigihan, stamina, dan kepercayaan diri yang juga sangat luar biasa membuat mereka bisa menaklukkan banyak lawan yang dianggap tangguh, salah satu di antaranya Tim Korea Selatan. Salah satu bentuk kepercayaan diri “Garuda Muda“ yang saya perhatikan ketika mereka dengan santainya “mempermainkan” beberapa pemain lawan. Ketika berada di area pertahanan sang Juara bertahan 12 kali itu pun sama sekali tidak terlihat kegentaran dari masing-masing pemain Timnas.

Seperti yang dilakukan Ilham Armayn pada menit ke 85. Ketika itu ia berlari dengan membawa bola dari sisi kanan dengan dikawal dua orang pemain Korea. Tanpa gentar, ia menerobos di antara kedua pemain tersebut dan mengumpannya ke salah seorang pemain timnas yang berada di depan gawang. Dengan menggunakan tumit, pemain tersebut memberi umpan yang kemudian dilanjutkan dengan tendangan keras kapten Evan Dimas hingga menghasilkan gol ketiga untuk Timnas Indonesia. Gol tersebut juga menjadi gol ketiga yang dicetak Evan Dimas dalam pertandingan 12 Oktober malam itu.

Saya menjadi sangat yakin bahwa kemenangan semalam bukan karena kebetulan dan keberuntungan. Walaupun hanya dua kali pertandingan U-19 yang saya tonton (final piala AFF U-19 dan Kualifikasi Piala Asia U-19), tetapi dari dua pertandingan tersebut saya melihat banyak perbedaan dari Timnas U-19, jika dibandingkan dengan Timnas Indonesia yang lain. Saya yakin, sangat yakin dua kemenangan ini memang murni hasil dari kerja keras, semangat, kepercayaan diri masing-masing pemain, serta kualitas dan kejelian Hendra Syafri sebagai pelatih. Secara luas, kemenangan itu juga tidak lepas dari dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia.

Ketika pertandingan Final Piala AFF U-19 melawan Vietnam kemarin, Tim Garuda Muda mampu menahan Tim Vietnam dengan skor 0-0 hingga dua kali pertambahan waktu. Padahal Vietnam telah mengalahkan Indonesia pada kualifikasi grup dengan skor 2-1. Dalam pertandingan ini, saya melihat semangat dan kegigihan yang tidak ada habisnya dari Evan Dimas dan kawan-kawan. Bahkan beberapa kali selama babak tambahan waktu, satu persatu pemain vietnam terjatuh karena kelelahan. Mereka seperti kewalahan mengimbangi permainan Tim Garuda Muda.

Segala kekurangan pasti ada. Namun, melihat kualitas dari para pemain muda ini, saya melihat harapan kejayaan pesepakbolaan Indonesia dari pundak mereka. Setidaknya untuk saat ini. Untuk ke depan, saya tidak tahu. Itu semua tergantung bagaimana sikap dan pola bimbingan yang akan diterapkan kepada mereka nantinya. Semoga tidak ada lagi campur tangan politik kotor yang “merusak” persepakbolaan Indonesia.

Terakhir, saya ingin sampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia, lebih baik berdoa, beri mereka dukungan positif ketika mereka kalah dalam pertandingan daripada memberi kritik bodoh yang tidak memberi solusi. Jika hanya bisa mengomentari, official sudah punya komentator sendiri. Lebih baik hemat energi untuk urusan Anda sendiri. Jangan kotori semangat dan kepercayaan diri Tim Garuda Muda dengan kata-kata negatif Anda. Terima kasih.

Ardian

Bukan Pengamat Sepak Bola.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline