Lihat ke Halaman Asli

Cortana dan Tay Siapakah Mereka?

Diperbarui: 4 April 2016   11:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Cortana dan Tay siapakah mereka ?

ARDI ABDILLAH

 

Kecerdasan merupakan salah satu pemberian dari Allah kepada seluruh umat manusia, sudah seharusnya rasa syukur tertuju hanya untuk-Nya. Alam pikiran termasuk kecerdasan, adalah hal yang abstrak dan tidak dapat diketahui darimana asal muasalnya, tetapi itu dulu sebelum bermunculan para ahli dan para ilmuan yang fokus meneliti seluk beluk manusia. Pada perkembangannya sudah dapat diketahui bahwa kecerdasan berkembang sesuai dengan umur. Semakin tinggi umur maka kecerdasan semakin meningkat dan menurun kembali pada usia tua. Hal tersebut sudah tidak dapat dihindarkan karena sudah ketentuan dari Allah.

Zaman sudah berubah, berbagai macam penelitian dilakukan hingga bermunculan banyak metode dan cara untuk meningkatkan kecerdasan seseorang. Tidak hanya itu sudah lama sekali terungkap bahwa kecerdasan dipengaruhi beberapa hal yang pasti adalah ketentuan Allah, selain itu gen dan asupan gizi juga sangat memengaruhi kecerdasan seseorang, itu hanya sebagian kecil saja mengenai kecerdasan dan tentunya msih banyak lagi rahasia mengenai alam pikiran manusia. Karena pada hakikatnya seluruh semesta raya ini adalah ciptaan Allah maka tidak ada satu makhluk pun yang dapat menandingi-Nya meskipun menghabiskan seluruh waktu dalam hidupnya untuk mengungkap ciptaan-Nya, salah satunya alam pikiran manusia.

Belum habis mengungkap alam pikiran manusia, kini para pakar IT mencoba meniru kecerdasan manusia melalui kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang berbasis IT super canggih. Apa itu kecerdasan buatan?, kecerdasan buatan adalah kecerdasan yang dimiliki oleh mesin atau software yang diprogram oleh manusia. Kecerdasan buatan ini dapat berupa aplikasi yang bisa dioperasikan penggunanya dan bisa juga berupa robot yang tingkah lakunya seperti manusia.

Presiden Microsoft International Jean Philipe Courtois, mengungkapkan bahwa kecerdasan buatan akan meningkatkan kemampuan manusia. Kecerdasan ini dapat membantu pekerjaan dan meningkatkan produktivitas manusia. Cortana adalah nama seorang wanita digital rancangan raksasa teknologi ini. Cortana merupakan salah satu wujud kecerdasan buatan berbentuk software yang dapat berinteraksi langsung dengan manusia. Kemampuan cortana yaitu dapat berinteraksi serta dapat menjadi asisten pribadi yang mampu memandu arah, pengingat kegiatan, dan memberitahu berita terbaru. AI ini bisa menguasai 15 bahasa, yaitu bahasa inggris (UK), India, Jerman, Inggris (USA), Spanyol, Mexico, Francis, Italia, Jepang, Polish, Brazil, Portugis, Rusia, Cina, Hong Kong, Cina Taiwan. Tingkat kecerdasan cortana kini masih setara dengan tingkat kecerdasan anak usia empat tahun, hal itu dibuktikan dengan tes IQ terhadap sistem kecerdasan buatan tersebut. Tes yang dilakukan sama dengan yang diberikan untuk manusia. Pengujian tersebut dilakukan oleh University Of Illinois Amerika Serikat. Mesin AI dikembangkan oleh Massachussets Insitute Of Technology.

Selain Cortana Microsoft juga mempeerkenalkan kecerdasan buatan lainnya yang diberi nama Tay. Tay berwujud perempuan remaja, tujuan dari pembuatan AI ini untuk mengetahui topik yang sering dibicarakan oleh generasi millenial. Perusahaan pembuatnya menyatakan bahwa Tay dibuat untuk hiburan dan menjalin hubungan, selain itu microsoft juga berharap dapat mengunakan Tay untuk memahami bagaimana manusia berkomunikasi. Data yang dikumpulkan oleh Tay digunakan untuk keperluan riset mengenai percakapan. Tay dirancang untuk meniru pola bicara manusia sebagai upaya untuk meneliti dan memahami perkcakapan khususnya di kalangan remaja. Microsoft meluncurkan chatbhot tersebut di jejaring sosial twitter, groupMe, dan Klik.

Dibalik semua maksud dan harapan Microsoft pada Tay, belum lama 24 jam diluncurkan, kecerdasan buatan tersebut sudah bertingkah. Tay mengatakan sesuatu diluar norma-norma yang berlaku di twitter. Secara tidak terkendali membuat kicauan dan mengirim gambar yang berbau pornografi serta politik. Microsoft beralasan bahwa Tay salah  bergaul sehingga terbawa ke arah yang negatif. Raksasa teknologi ini juga meprediksi adanya pihak yang secara sengaja mencari kelemahan dan mengacaukan sistemnya.

Tidak hanya di belahan barat, kawasan Asia yang diwakili Jepang tidak kalah dalam mengembangakan kecerdasan buatan ini. Peneliti dari Future University di Hakodate mengklaim bahwa novel pendek yang dikembangkan oleh timnya diterima di kompeetisi sastra Jepang yaitu Hoshi Shinichi Literary Award. Tim yang dipimpin oleh Hitoshi Matsubara ini menentukan gender serta menyediakan bahan seperti kata, frasa, dan lainnya kemudia AI rancangannya menyusun bahan tersebut menjadi kalimat padu dan pada akhirnya menghasilkan sebuah novel dengan judul Konpyuta Ga Shousetsu Wo Kaku Hi atau dalam bahasa Indonesia berarti Hari Dimana Sebuah Komputer Menulis Sebuah Novel. Dari 1.450 novel yang ada 11 diantaranya adalah karya kolaborasi AI dan manusia. Lebih uniknya lagi para juri tidak diberi tahu sebelumnya bahwa ada novel buatan kolaborasi AI dan manusia tersebut.

Dalam hal pengembangan Artificial Intelligence ini CEO Facebook Mark Zuckerberg berencana untuk merancangnya dengan tujuan membantu pekerjaannya di rumah. Pendiri facebook tersebut mengajari AI untuk dapat mengenali suaranya untuk mengendalikan semua yang ada di rumah seperti memutar musik, menyalakan lampu, mengatur temperatur, dan mengizinkan temannya memasuki rumah melalui idetifikasi wajah, selain itu juga Mark mengajarkan AI untuk mengawasi aktivitas anaknya dan melaporkan dalam bentuk penggambaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline