Otak merupakan organ vital yang memegang peranan penting dalam berbagai aktivitas manusia, termasuk berpikir, mengingat, dan belajar. Menjaga kesehatan otak menjadi semakin penting seiring bertambahnya usia, terutama untuk mencegah penurunan daya ingat dan risiko penyakit neurodegeneratif seperti demensia. Penurunan daya ingat dan demensia dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup individu, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan. (Melisa, t.t.)
Penuaan otak secara alami menyebabkan penurunan sel-sel otak dan koneksi saraf, yang dapat berakibat pada penurunan daya ingat dan fungsi kognitif lainnya. Faktor-faktor seperti stres, pola hidup tidak sehat, dan penyakit tertentu dapat mempercepat proses penuaan otak dan memperburuk masalah memori. Penurunan daya ingat dan demensia dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti bekerja, mengurus keuangan, dan bersosialisasi. Keadaan ini dapat menimbulkan stres, kecemasan, dan depresi bagi individu dan keluarga yang merawatnya. (Hidayah, 2022)
Meningkatnya usia harapan hidup manusia di berbagai negara memicu kekhawatiran terhadap peningkatan prevalensi demensia. Masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan otak dan mencari cara untuk meningkatkan daya ingat dan mencegah penurunan fungsi kognitif. Terdapat banyak informasi dan produk yang ditawarkan untuk membantu meningkatkan daya ingat, namun tidak semua terbukti efektif dan aman. (Suryatika & Pramono, 2019)
Otak merupakan organ yang luar biasa kompleks, bertanggung jawab atas berbagai fungsi penting seperti berpikir, merasakan, dan mengingat. Otak manusia terdiri dari milyaran sel saraf (neuron) yang terhubung satu sama lain melalui sinapsis. Seiring bertambahnya usia, otak mengalami perubahan struktural dan fungsional serta terjadi penurunan jumlah neuron di berbagai area otak.
Proses ini merupakan fenomena alami yang terjadi pada semua orang, meskipun kecepatan dan tingkat keparahannya dapat bervariasi antar individu. Penurunan ini terutama terjadi di area otak yang terkait dengan memori, seperti hipokampus dan korteks frontal. (Lusiawati, 2017)
Selain penurunan jumlah neuron, koneksi sinapsis antara neuron dan struktur otak juga mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Sinapsis adalah titik pertemuan antar neuron di mana informasi dihantarkan. Penurunan koneksi sinapsis dapat menyebabkan kesulitan dalam memproses informasi, mengingat informasi baru, dan membuat keputusan. Ventrikel otak, rongga yang berisi cairan di dalam otak, membesar. Materi putih otak, yang terdiri dari serabut saraf yang menghubungkan berbagai area otak, menyusut. Perubahan struktur ini dapat memengaruhi fungsi kognitif dan kemampuan motorik. (Laksmidewi, t.t.)
Penuaan otak adalah proses alami yang terjadi pada semua orang seiring bertambahnya usia. (Mudjihartini, 2021) Namun, beberapa faktor dapat mempercepat proses ini dan meningkatkan risiko penurunan kognitif dan demensia. Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat mempercepat penuaan otak: Stres kronis dapat meningkatkan produksi radikal bebas di otak, yang dapat merusak sel-sel otak dan mempercepat penuaan otak.
Gaya hidup tidak sehat dengan pola makan tidak sehat seperti mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan gula, serta kurangnya asupan buah, sayur, dan makanan kaya antioksidan dapat meningkatkan stres oksidatif dan merusak sel-sel otak. (Agustia dkk., 2014) Kurang olahraga seperti Kurang aktivitas fisik dapat mengganggu aliran darah ke otak dan mengurangi produksi neurotrofik, protein yang penting untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel-sel otak.
Merokok karena Nikotin dalam rokok dapat merusak pembuluh darah di otak dan mengganggu aliran darah, yang dapat menyebabkan kerusakan sel-sel otak dan penurunan fungsi kognitif. Konsumsi alkohol berlebihan dapat merusak sel-sel otak dan mengganggu komunikasi antar neuron. Penyakit tertentu seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung dapat meningkatkan risiko kerusakan otak dan demensia. (Priyono & Asyisya, 2022)
Penurunan jumlah neuron dan koneksi sinapsis di area otak yang terkait dengan memori dapat menyebabkan berbagai masalah memori, seperti: Kesulitan mengingat informasi baru yang disebabkan oleh penurunan jumlah neuron di area otak yang terkait dengan memori. Lupa detail penting disebabkan oleh penurunan koneksi sinapsis antara neuron, yang membuat otak lebih sulit untuk menyimpan dan mengambil informasi.
Sulit berkonsentrasi dan fokus disebabkan oleh perubahan struktur otak, seperti pembesaran ventrikel dan penyusutan materi putih. Sering lupa meletakkan barang disebabkan oleh penurunan kemampuan otak untuk memproses informasi spesial dan mengingat lokasi barang. Kesulitan menemukan kata-kata yang tepat disebabkan oleh penurunan kemampuan otak untuk mengakses dan memproses informasi linguistik. (Pragholapati dkk., 2021)