Pekerjaan menjadi aspek hidup yang sering membuat orang menjadi dilanda gelisah. Tidak mempunyai pekerjaan menjadi bahan gunjingan tetangga, sudah mempunyai pekerjaan sekalipun terkadang masih tidak luput terkena sindir dari orangtua sendiri. Yang umumnya karena pekerjaannya tidak sesuai dengan ekspektasi mereka. Seperti misalnya omongan seperti ini "kamu tidak ingin mendaftar PNS saja?" atau "ngapain kerja di media, tidak ada hasilnya" hal demikian sering terjadi.
Tidak dapat dipungkiri beberapa orangtua dibudaya kita masih menyukai ikut campur dalam pilihan hidup jalan hidup anaknya, tidak peduli seberapa tua usia kita. Untuk menghentikannya kita harus melakukan sesuatu gebrakan. Nah penulis pada kesempatan kali ini akan membahas 5 cara meyakinkan supaya orangtua percaya dengan profesi yang kita pilih.
1. Menunjukkan semangat kita setiap kali berangkat kerja. Siapa sangka hati orangtuamu menjadi luluh karena melihat kecintaanmu terhadap profesi yang kita geluti sekarang ini.
Kita sedang tumbuh pada lingkungan yang masih menjunjung erat budaya ketimuran. Dimana budaya seorang anak harus selalu menurut kehendak orangtuanya. Kalau tidak menurut dan berargumen pasti ujung-ujungnya dianggap seorang bersifat durhaka. Biasanya mereka mengeluarkan perkataan yg memojokkan seperti misalkan "ini demi kebaikan kamu".
Kondisi dilematis seperti ini seringkali tidak dapat dilawan menggunakan cara debat sekalipun. Sebaiknya mengabaikan saja perkataan mereka. Tunjukkan semangat kita setiap kali berangkat untuk kerja. Dengan melihat rasa kecintaan kita terhadap profesi yang kita pilih barangkali sanubari mereka akan luluh dengan sendirinya.
2. Menjabarkan pekerjaan kita secara rinci dan detaik. Secara skeptisnya orangtua kita bisa jadi karena diri mereka belum benar-benar mengetahui dengan apa yang sedang kita kerjakan.
Perkembangan zaman pada saat ini banyak sekali memunculkan jenis profesi baru. Konten kreator, Programmer,Data Engineer merupakan beberapa profesi baru yang bermunculan karena adanya perkembangan dunia digital. Munculnya sikap skeptis orang tua bisa dikarenakan mereka tidak memahami bahwa era dunia kerja sudah berubah secara total. Mereka hanya membutuhkan untuk dijelaskan tentang pekerjaan yang kita pilih, baik dari alur flow kerja, prospek (opportunity), sampai ke pendapatan yang kita peroleh.
3. Ada beberapa pihak orangtua yang sejatinya hanya membutuhkan perhatian saja. Yaitu dengan rutin mengiriminya per bulan hingga pada nantinya mereka memahami apa keinginan dari kita.
Ketidaksetujuan pihak orangtua terhadap profesi yang dipilih anak biasanya diukur pada sejauh mana profesi tersebut memberikan prospek kesejahteraan yang berarti. Ketika meminta anaknya mendaftar PNS misalnya, dengan berbagai alasan klasik yang selalu sama persis yaitu supaya mendapatkan tunjangan pada hari tua. Barangkali dengan menunjukkan kesejahteraan yang kita terima pada saat ini orangtua bakal percaya pada mimpi kita. Jangan sungkan-sungkan untuk mengirim mereka uang budi bulanan. Dipastikan mereka bakal bersenang ati dan dijamin perlahan-lahan akan memahami keinginan kita.
4. Bukan hanya selalu mempersoalkan nominal yang didapatkan, orangtua juga butuh dipertunjukkan apabila apa yang kita kerjakan itu bernilai lebih.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk membuat pihak orangtua kita percaya. Salah satunya dengan menunjukkan bahwa pekerjaan maupun bisnis yang kita lakukan itu ternyata bernilai lebih. Bukan hanya persoalan nominal uang dan kesejahteraan yang kita dapatkan, bisa juga dari pengaruhnya ke aspek kehidupan lainnya. Seberapa jauh pekerjaan kita berguna untuk sesama,seberapa pentingkah peranan kita untuk lingkungan sekitar, dan aspek lainnya.
5. Memberikan penjelasan secara konkret kepada orangtua bahwa kerja dan bisnis apapun itu baik selama hal tersebut halal.
Orangtua seringkali menasihati anaknya dengan nilai dan norma yang baik. Adakalanya juga mereka mengabaikan bahwa nilai-nilai tersebut. Bisa jadi orangtua kita sedang berada pada tahap ini. Mereka lalai bahwa dahulu kerapkali menasihati diri kita untuk giat dalam bekerja tanpa perlu mempertimbangkan profesi. Mereka lalai bahwa melakukan kerja dalam bidang apapun itu secara etika baik selama dalam konteks halal dan tidak membuat orang lain susah.
Dan pada kenyataanya cukup kesulitan dalam proses meyakinkan orang tua di kultur timur. Berargumen sedikit mengenai sebuah hal dianggap bersikap menentang kemudian dilabeli tidak mentoleransi rasa hormat. Namun perlu perhatiannya jangan menjadikan tindakan tersebut sebagai alasan untuk membenci orangtua kita. Bagaimana tidak perilaku mereka menginginkan yang terbaik untuk masa depan anaknya kelak. Kecerewetan mereka bentuk aware kepada diri kita. Sebaiknya mempraktekkan beberapa langkah-langkah diatas. Siapa sangka langkah tersebut ada yang berhasil dan sukses.