Lihat ke Halaman Asli

Mahasiwa PPM UMM Hidupkan Kembal Kesenian Tradisi Dusun Dadapan di Tengah Pandemi Covid-19

Diperbarui: 27 Oktober 2020   16:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Indonesia merupakan Negara yang memiliki beragam suku, bahasa dan budaya yang berbeda-beda. Hal inilah yang menjadikan Indonesia masih kental dengan kebudayaan pada masing-masing daerahnya, mulai dari budaya suku Jawa, Sunda, Betawi dan masih banyak lagi.

Setiap suku di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing salah satunya adalah suku Jawa. Suku Jawa merupakan salah satu suku yang masih sangat kental akan tradisi kesenian yang dikenal dengan nama Reog dan Kuda Lumping. 

Masyarakat di suku Jawa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan-kegiatan seni tradisi karena selain menghibur, kesenian tradisi juga dapat menjadikan masyarakat tidak lupa akan kesenian khas daerah terlebih pada anak-anak dan remaja yang saat ini semakin tidak peduli terhadap budaya daerah.

Adanya pandemi covid-19 yang menyerang dunia termasuk Indonesia mengharuskan masyarakat untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan, hal ini sesuai dengan peranturan pemerintah dalam mencegah penularan covid-19. 

Menyadari hal tersebut, pemerintah Jawa Timur, khususnya Dusun Dadapan Desa Pandanrejo juga mengeluarkan peraturan bahwa masyarakat tidak diperbolehkan untuk terlibat dalam kerumunan sehingga kegiatan kesenian tradisi ditiadakan untuk sementara waktu.

Pandemi ini sudah berlangsung selama kurang lebih 8 bulan dan pemerintah telah mengeluarkan peraturan dimulainya masa kebiasan baru (new normal), dimana masyarakat sudah diperbolehkan untuk melakukan aktivitas diluar rumah namun tetap memperhatikan protocol kesehatan. 

Oleh karena itu mahasiswa PMM UMM kelompok 24 bekerjasama dengan gugus tugas covid-19 Dusun Dadapan berupaya untuk menghidupkan kembali kesenian tradisi berupa reog dan kuda lumping dirangkaikan dengan pemberian simulasi dan sosialisasi protocol kesehatan bagi masyarakat Dusun Dadapan.

“Kegiatan ini berawal dari keinginan warga akan hiburan karena selama masa pandemi warga hanya di rumah saja dan tidak melakukan aktivitas apapun, akhirnya mereka merasa bosan.” ujar Kepala Dusun Dadapan

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat bahwa dimulainya masa kebisaan baru (new normal) bukan berarti masyarakat telah bebas beraktivitas tanpa memperhatikan protocol kesehatan yaitu memakai masker dan mencuci tangan. Saat kegiatan kesenian berlangsung mahasiswa telah menyediakan tempat cuci tangan dan membagikan masker kepada masyarakat yang tidak memakai masker.

“Kami membagikan masker dan mewajibkan seluruh warga untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memasuki area pementasan seni” ungkap Sekretaris Kelompok

Kegiatan ini berjalan lancar dan seluruh masyarakat Dusun Dadapan merasa puas akan kegiatan ini. Sosialisasi dan simulasi protocol kesehatan juga didengarkan dan dipatuhi oleh masyarakat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline