Lihat ke Halaman Asli

Ardhia Nandita

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Integrasi Ilmu dalam Konsep Diri Manusia

Diperbarui: 12 Juli 2021   00:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia sebagai mahkluk individualis memiliki pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan mereka sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan. Konsep diri merupakan kesadaran seseorang mengenai identitas dirinya. Deaux, Dana, dan Wrightman menjelaskan, konsep diri ialah sekumpulan keyakinan dan perasaan seseorang mengenai dirinya, baik itu berkaitan dengan bakat, minat, kemampuan, fisik, dan sebagainya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsep diri diantaranya: jenis kelamin, harapan, suku bangsa, serta nama.

Dimensi Konsep Diri

Konsep diri memiliki tiga dimensi pokok, yaitu:

1. Dimensi pengetahuan, yaitu segala pengetahuan atau informasi yang kita ketahui tentang diri, seperti umur, jenis kelamin, penampilan, dan sebagainya,

2. Dimensi harapan, yaitu suatu pandangan tentang kemungkinan menjadi apa kita di masa mendatang, dan

3. Dimensi penilaian, yaitu penilaian individu tentang gambaran siapakah dirinya dan gambaran mengenai seharusnya bisa menjadi seperti apa

Identitas Diri dan Artikulasi Komunikasi

Identifikasi diri muncul ketika anak muda memilih nilai dan orang tempat dirinya memberikan loyalitasnya, bukan sekadar mengikuti pilihan orangtuanya. Seseorang yang tengah mencari identitasnya adalah orang yang ingin menentukan siapa atau apa yang dia inginkan pada masa mendatang.

Menurut Erikson (1968), identitas diri adalah bagaimana mengenal dan menghayati dirinya sebagai pribadi sendiri serta tidak tenggelam dalam peran yang dimainkan, misalnya sebagai anak, teman, pelajar, atupun teman sejawat.

Komunikasi terdiri dari 2 aspek yakni verbal dan nonverbal. Aspek verbal terdiri dari cara bicara atau bertutur kata, istilah-istilah yang sering disebut, serta bahasa yang digunakan. Sementara aspek nonverbal terdiri dari Kinesics (bahasa tubuh), Paralanguange (parabahasa atau vokalika), Penampilan fisik, Haptics (sentuhan), Proxemic (ruang), Chronemic (waktu), dan Artefak (objek kebendaan).

Komunikasi nonverbal di sini juga merepresentasikan identitas diri masing-masing informan. Hubungan antar sesama tidak pernah luput dari kehidupan kita sebagai manusia, karena sesungguhnya kita tidak akan bisa hidup sendiri-sendiri, kita tidak akan bisa melakukan apapun tanpa bantuan orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline