Lihat ke Halaman Asli

Ardi

Guru

Memilih Sekolah yang Baik

Diperbarui: 11 Februari 2018   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semester dua kini tengah berlangsung. Beberapa sekolah terlihat sudah mulai membagikan brosur pendaftaran sekolah untuk tahun ajaran baru. Artinya, baik siswa maupun orang tua telah mulai merencanakan kelanjutan sekolah berikutnya. Masing-masing lembaga pendidikan mempunyai keunggulan tersendiri. Ada banyak faktor yang mempengaruhinya. Nah, bagaimana memilih lembaga pendidikan yang baik?

Sebelum melangkah lebih jauh, perlu digarisbawahi bahwa faktor utama yang menentukan keberhasilan anak didik dalam belajar ada pada dirinya sendiri. Seberapa jauh perjuangannya dalam menuntut ilmu. Berbicara keberhasilan belajar peserta didik, ini tidak terlepas dari kerajinan dan kedisiplinan anak tersebut dalam belajar. Adapun sekolah yang baik adalah faktor kedua yang menunjang keberhasilannya. Sederhananya, anak didik yang berada di daerah terpencil dengan kesungguhan belajar yang luar biasa dapat lebih unggul dari anak didik perkotaan dengan sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap namun malas belajar.

Ada beberapa hal yang dapat dilihat sebagai pertimbangan memilih sekolah yang baik bagi orang tua maupun anak didik yang akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Salah satu standar keberhasilan lembaga pendidikan dapat dilihat dari lulusannya. Jika banyak lulusan dari sekolah tersebut yang berhasil masuk perguruan tinggi negeri terkenal, maka sekolah itu dapat menjadi pertimbangan utama. Selanjutnya, ujung tombak keberhasilan pendidikan adalah kinerja pengajarnya. Hal ini dapat diketahui dengan bertanya langsung kepada siswanya, atau melihat brosur sekolah yang memuat almamater para pengajarnya.

Sarana penunjang pembelajaran lainnya adalah fasilitas. Ini dapat dinilai dari bentuk bangunan dan fasilitas yang ditawarkan oleh sekolah. Kenyamanan siswa dalam belajar adalah salah satu kunci suksesnya pendidikan. Sebagai contoh, jika dalam kelas tidak terdapat kipas angin atau AC sementara jumlah siswa melebihi standar kuota rombongan belajar, yaitu dua puluh lima siswa, maka dapat dipastikan siswa tidak nyaman dalam belajar. Ini mempengaruhi kualitas belajarnya.

Lagi, pembulian adalah hal yang paling banyak dikhawatirkan orang tua dalam menentukan tempat belajar. Sekolah yang tidak mempunyai sistem pengamanan yang baik akan rentan terjadinya pembulian. Oleh sebab itu perlu memperhatikan sistem keamanan di lembaga pendidikan yang akan dituju. Memang, sulit untuk disangkal bahwa pembulian itu pasti ada. Sekolah dengan penerapan kedisiplinan yang kuatpun, masih bisa tidak terketahui adanya pembulian dalam kelas. Bukan hanya dalam kelas, bisa jadi diluar sekolahpun mereka melakukan itu. Terlepas dari itu semua, waspada dan berusaha untuk mencegah terjadinya hal tersebut amatlah penting.

Standar kelayakan sekolah yang baik juga diwujudkan dengan nilai akreditasi. Tim pemantau yang berwenang memberikan nilai akreditasi tentunya telah menyesuaikan prosedur kelayakan sekolah dengan perangkat sekolah yang dinilai. Pilihlah sekolah dengan akreditasi sangat baik. Semoga  bermanfaat.    




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline