Lihat ke Halaman Asli

Ardhani Endriaswari

Mahasiswi S1 Pendidikan Bahasa Jawa , Universitas Sebelas Maret Surakarta

Haji x Germas, Menuju Masyarkat Paulan yang Sehat Mental dan Jasmani

Diperbarui: 25 Agustus 2024   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: penulis (Tim KKN UNS 63 bersama Narasumber dan Perangkat PKK serta Desa Paulan)

Karanganyar (25/8/2024) – Kelompok 63 KKN UNS yang sedang menjalani kuliah kerja nyata di Desa Paulan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar mengadakan serangkaian program kerja yang diharapkan bermanfaat untuk masyarakat Desa Paulan. Salah satu program kerja yang dilaksanakan adalah program kerja HAJI x Germas (Harmoni Jiwa dan Gerakan Masyarakat)

Program kerja HAJI x Germas diinisiasi terkait pola kehidupan masyarakat yang ada di pedesaan. Untuk itu, melalui kegiatan tersebut, kelompok KKN 63 UNS berkolaborasi dengan pegawai Dinas Kesehatan Puskesmas Colomadu, Ibu Fitriana Sholihat, A.Md.Keb yang sekaligus menjadi bidan Desa Paulan. Setelah melalui diskusi dan melihat rekam jejak medis maka dilaksanakan kegiatan ini pada 5 Agustus 2024 lalu.

“Gerakan ini berisi penyuluhan terkait kesehatan mental dan kesehatan yang ada di masyarakat desa, kebetulan untuk kesehatan masyarakat desa temanya terkait stunting dan yang mengisi adalah saya sendiri sedangkan untuk materi kesehatan mental ada dari adik-adik mahasiswa UNS” ujarnya

Sumber gambar: Penulis ( Peserta Penyuluhan Ibu-Ibu PKK Paulan Timur)

Program kerja ini diharapkan mampu menjadi upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggalakkan pola hidup sehat. Pada penyuluhan kesehatan mental ditujukan kepada ibu-ibu PKK sebab pada perkembangan usia 40-60 tahun akan dihadapkan pada pola perubahan psikis sehingga rentan terkena stres yang akan berakibat pada kesehatan jasmani dan batin.

“Dalam materi ini lebih menjelaskan terkait Middle Life Crisis, yaitu periode transisi emosi pada usia 40-60 tahun. Hal ini perlu dilakukan pengenalan sebab banyak masyarakat yang tabu. Padahal dalam segi psikologi memang ada pola perubahan emosi sehingga mood ibu-ibu hampir sama seperti remaja. Maka, kami membuat penyuluhan ini agar ibu-ibu PKK bisa tahu bagaimana cara mengelola emosinya sehingga tidak mengundang penyakit yang lainnya, sesuai dengan kata mutiara yang terkenal, mensana in coporesano, yaitu di dalam jiwa yang sehat ada tubuh yang kuat,” ujar Dewitri, yang menjadi salah satu tim dari kelompok KKN 63.

Untuk itu, melalui program ini juga diharapkan masyarakat tidak menganggap kesehatan mental itu sebagai bentuk alay namun, bisa bersinergi bersama dalam upaya mengontrol, mengatasi, dan mengola emosi yang ada.

“Semoga melalui kegiatan ini masyarakat lebih sadar bagaimana bersikap dengan baik dan mampu mengelola emosi serta meningkatkan gaya hidup sehat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline