Lihat ke Halaman Asli

Di Hari Pertama, Kenaikan Tarif Commuter Line Tak Sesuai Harapan

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13490526762033416027

Hari pertama mengawali bulan oktober bertepatan dengan hari kenaikan harga tarif kereta api Rp. 2000. Mengawali hari pertama di bulan oktober saya berpikir akan mendapatkan perubahan baru dikereta setidaknya dengan harga yang baru saya mendapatkan "kenyamanan" yang baru.

Tiba di stasiun depok pukul 6.10 berharap mendapat kereta commuter line dan langsung naik kereta tersebut. Tetapi yang terjadi adalah saya tidak dapat naik demi mengutamakan keselamatan dan menunggu kereta commuter line berikutnya yang berarti setelah kereta ekonomi.

Pandangan mata saya tak bisa lepas dengan kenaikan tarif 2000, dan keanehan dalam pandangan mata saya yaitu penumpang di gerbong wanita masih berjejalan mencoba untuk masuk. Yang kedua adalah pintu gerbong laki-laki yang tak dapat tertutup. Masihkah terpikir keselamatan pengguna jasa kereta commuter line jika pintu kereta saja tak dapat tertutup. Lalu masih pantaskah kami membayar harga Rp. 2000 lagi dengan kelalaian seperti ini?

1349052014512468724

Dengan keadaan pintu tidak tertutup, masinis tetap jalan seperti biasanya. Lalu dimanakah keselamatan dan kenyamanan yang dijanjikan tersebut?

Sebelum kereta commuter line tiba kereta ekonomi datang terlebih dahulu tetapi pemandangan tak asing sekali lagi terlihat jelas bahwa penumpang pengguna kereta ekonomi mencoba berjejalan untuk masuk ada yang berusaha masuk lalu terjatuh kemudian mencoba masuk kembali.

Kereta commuter line saya tiba, bojong gede-kota dengan ekspetasi yang tinggi bahwa saya mendapat jaminan kenyamanan yang memadai, tetapi tetap saja kepadatan yang saya rasakan dan sakitnya punggung menjadi tumpuan dari kuda-kuda untuk penahanan agar tidak jatuh. Akan adanya rangkaian kereta wanita yang dengan harapan mampu menjamin kenyamanan dan keselamatan kami, ternyata tidak diimbangi dengan kebutuhan dari jadwal kepadatan pengguna commuter line yang sebenarnya.

Seharusnya sebelum sebuah sistem layak untuk diaplikasikan KAI terlebih dahulu mengadakan survey kepada pengguna jasa commuter line sehingga nantinya sistem tersebut memang layak untuk diaplikasikan. Di kereta commuter line jam 6.20 saya belum merasakan perubahan sama sekali dari kenaikan tersebut. Tetapi yang saya dengar justru keluhan-keluhan karena dengan harga 2000 masih belum menerima kenyamanan tersebut.

Seharusnya sebelum KAI menaikkan harga Rp. 2000 kami diberikan bukti-bukti minimal seminggu sebelumnya bahwa memang kenyamanan kami dapatkan. Nampaknya KAI harus berkerja keras untuk mulai memikirkan keluhan-keluhan ini. Saya berharap satu bulan kedepan kinerja KAI mulai terlihat dan mulai memperhatikan hal lebih detail lagi demi kenyamanan dan keselamatan pengguna jasa kereta api sehingga kami pantas mengakuinya dengan kenaikan tsb.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline