Lihat ke Halaman Asli

Nuzulul Quran dan Arti Penting bagi Berbangsa

Diperbarui: 28 Maret 2024   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

umsu

 Nuzulul Quran adalah satu hari penting bagi umat muslim. Pada malam ke 17 bulan Ramadan , Nabi Muhammad menerima wahyu dari Allah untuk pertama kalinya. Wahyu pertama yang diturunkan adalah perintah untuk membaca (iqra') dan itu menjadi bagian dari surat al Alaq.

Saat itu sang nabi sedang menyepi di gua Hira. Itu adalah kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Arab sebelum datangnya Islam. Dalam keadaan sepi, tenang dan hening itulah Nabi menerima wahyu wahyu.

Beberapa tokoh agama menerangkan bahwa makna iqra dalam bahasa Arab bukan sekadar membaca, melainkan menghimpun, menganalisa, untuk menemukan satu kesimpulan yang padu. Maka, perintah membaca tidak lantas hanya diartikan sebagai membaca teks atau aksara saja, melainkan juga membaca obyek non-teks lainnya.

Yang layak dicermati adalah analisa Sayyed Hossein Nasr. Dia mengatakan bahwa wahyu pertama (iqra) berlatar belakang kondisi masyarakat Arab pra Islam yang hidup dalam keadaan kacau dan terbelakang. Saat itu masyarkat Arab pra Islam terjebak dalam fanatisme sempit yang mengagungkan kesukuan atau kelompok dan merendahkan kelompok lainnya.

Karena fanatisme yang sangat kental itu maka tak jarang terjadi perang saudara hanya karena fanatisme kesukuan dan golongan tersebut.

Karena itu wahyu yang diterima Nabi pada malam ke 17 ramadan itu menjadi sangat penting dan pertanda bahwa mereka harus menghentikan fanatisme sempit itu. Turunnya Al Quran yang diawali dengan iqra menandai babak baru dalam dakwah Islam. Dan musuh dakwah Islam pada awal tersebarnya Islam adalah melawan fanatisme orang arab itu.

Setelah diangkat menjadi Rasul , Nabi Muhammad mengembangkan konsep dakwah yang penting yaitu al ikha' yakni mempersaudarakan orang-orang Arab. Menjadi lebih luas dan berkembang lagi ketika Nabi dan para sahabatnya hijrah ke Madinah. Menjadi luas dan berkembang karena konsep persaudaraan ini tidak saja soal kesukuan tetapi juga antar agama. Tentu kita ingat bagaimana Nabi mengembangkan banyak hal termasuk aturan ketatanegaraan pada masa pindah ke Madinah.

Setelah hijrah ke Madinah, Nabi mengembangkan tatanan kehidupan yang berlandaskan pada komitmen untuk berbagi ruang publik dengan pihak yang berbeda . Jika kita terjemahkan pada konteks kekinian, Nabi memperkenalkan dan menerapkan kehidupan beragama dengan konsep damai bagi semua.

Karena itu, bagaimanapun Nuzulul Quran masih sangat penting dan relevan bagi kita kini dan nanti.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline