Narasi yang sering kita terima di media agama maupun di medsos adalah soal Islam fobia dan kriminalisasi khilafah. Narasi ini adalah narasi yang menyesatkan seperti kriminalisasi umat Islam, ulama dan lainnya. Narasi ini selalu muncul nyaris setiap hari dan berkelindan dengan soal politik.
Para pendukung narasi ini menyebut bahwa kekhilafahan yang diperjuangkan para umat yang menyakini kekhilafahan adalah jalan mengatasi kegagalan politik liberal, seperti negara Indonesia saat ini. Ini juga yang dilakukan oleh kelompok Hizbut Tahrir Indonesia yang berusaha menyakinkan bahwa ini adalah satu-satunya jalan yang benar dan sesuai syariat Islam.
Sistem politik liberal diyakini oleh kelompok pendukung khilafah sering membuat banyak ketimpangan , banyak ketidakadilan karen terjadi banyak diskriminasi dalam banyak hal. Ketimpangan dan ketidakadilan ini membuat umat muslim terpuruk karena mereka menganggap hanya pemimpin Islamlah yang bisa menangggulangi ini.
Karena itu keKhalifahan amat mereka dambakan karena kepemimpinan Islam diyakini bisa menyatukan umat seluruh dunia.
Sebagai ilustrasi disini adalah negara Afganistan yang menghadirkan Taliban sebagai pemerintahan resmi. Secara harafiah kelompok Taliban (yang sebenarnya berakar di pakistan) adalah kaum santri dimana sebagian masyarakat global menganggapnya sebagai Islam fundamentalis.
Setelah bulan Agustus 2021 Taliban bisa menguasai Kabul setelah Amerika Serikat keluar dari wilayah itu, Taliban untuk kedua kalinya menjadi pemerintah yang sah dan menyebut Afganista sebagai Keamiran Islam Afganistan dimana Islam adalah agama dan hukum yang resmi.
Pada bulan Februari, Voice Of America (VOA) menyatakan bahwa enam bulan setelah Pemerintahan Taliban mengatur tata pemerintahan, banyak masyarakat di sana menganggap bahwa situasi negara aman dan kekerasan berkurang dengan drastis.
Beberapa media menyebut ada seorang Pasthun yang menganggap bahwa pemerintahan Taliban dianggap terbaik karena menghadirkan aura kedamaian seperti zaman nabi Muhammad dimana keadilan dan kemakmuran diperjuangkan dengan cara yang benar.
Namun situasi yang diperlihatkan Taliban ini adalah tidak sepenuhnya tepat. Bahkan klaim khilafah yang dianggap dapat menyatukan umat muslim mendapat bantahan dan kritik dari kalangan tokoh-tokoh muslim sendiri. Sebagai contohnya adalah apa yang disampaikan oleh Ali Abdurraziq, intelektual muslim kelahiran Mesir.