Lihat ke Halaman Asli

Andi Ramadhan

Penulis lepas di Kompasiana

Kisah Viral: Pilek Biasa yang Ternyata Kanker Nasofaring Stadium 4

Diperbarui: 8 Oktober 2023   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Shutterstock/VectorMine via Kompas.com

Sebuah kisah yang mengejutkan berasal dari seorang pria di DKI Jakarta. Yang awalnya hanya merasa mengalami gejala pilek biasa, ternyata membawa kabar mengejutkan: diagnosis kanker nasofaring stadium 4. 

Kisah ini mengingatkan kita semua betapa pentingnya kesadaran dan pemahaman tentang kanker nasofaring.

Nasofaring adalah bagian dari tenggorokan yang berada di belakang hidung, tepatnya di atas tenggorokan belakang. Kanker nasofaring adalah kondisi ketika sel-sel ganas mulai tumbuh di daerah nasofaring. 

Meski termasuk jenis kanker yang jarang terjadi, kanker nasofaring seringkali terdeteksi pada stadium lanjut karena gejalanya yang mirip dengan penyakit lain yang lebih ringan.

Kanker nasofaring yang tidak segera diobati dapat menyebar ke jaringan sekitar atau organ lain dalam tubuh, seperti tulang, paru-paru, atau hati. 

Selain itu, kanker ini juga dapat mempengaruhi kelenjar getah bening di leher. Dengan penyebaran yang cepat, kanker nasofaring menjadi salah satu jenis kanker dengan angka kematian yang relatif tinggi jika terdeteksi pada stadium lanjut.

Gejala awal kanker nasofaring memang seringkali dianggap sepele, yang menyebabkan banyak orang mengabaikannya. Beberapa gejala yang umumnya muncul meliputi:

  • Telinga terasa penuh atau tuli.
  • Suara serak.
  • Pilek yang tidak kunjung sembuh.
  • Darah dalam ingus atau dahak.
  • Sakit atau bengkak di leher tanpa alasan jelas.
  • Sakit kepala atau nyeri di wajah.

Dalam kasus pria di DKI Jakarta ini, pilek yang dianggap biasa ternyata adalah gejala dari kanker nasofaring yang sudah mencapai stadium lanjut. Hal ini memperlihatkan betapa pentingnya memperhatikan setiap keluhan yang dirasakan, meski tampak sepele.

Meskipun penyebab pasti kanker nasofaring belum diketahui dengan pasti, beberapa faktor risiko seperti paparan asap rokok, konsumsi alkohol, dan infeksi Epstein-Barr virus (EBV) diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker jenis ini. 

Oleh karena itu, beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah:

  • Hindari Asap Rokok: Baik sebagai perokok aktif maupun pasif, paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring.
  • Batasi Konsumsi Alkohol: Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat merusak sel-sel pada nasofaring dan meningkatkan risiko kanker.
  • Hindari Paparan Bahan Kimia: Bekerja di lingkungan dengan paparan bahan kimia tertentu, seperti formaldehida, dapat meningkatkan risiko.
  • Pelihara Kebersihan: Menghindari infeksi seperti EBV dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan dapat membantu mencegah kanker nasofaring.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline