Sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia, Bank Mandiri tidak hanya dikenal atas prestasinya dalam dunia perbankan namun juga riwayat pendiriannya yang kaya akan cerita.
Memasuki usia peraknya, yakni ulang tahun ke-25, alangkah baiknya kita mengenang kembali sejarah awal mula berdirinya Bank Mandiri.
Sebelum era reformasi yang bergulir di Indonesia pada akhir 1990-an, industri perbankan Tanah Air dilanda krisis keuangan yang mengguncang perekonomian.
Pada saat itulah, pemerintah melalui Bank Indonesia memutuskan untuk melakukan konsolidasi terhadap beberapa bank pemerintah guna mengatasi dampak krisis tersebut.
Bank Mandiri lahir pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai hasil dari penggabungan empat bank BUMN besar: Bank Exim, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, dan Bank Pembangunan Indonesia.
Keempat bank tersebut memiliki latar belakang dan kekhasan masing-masing, tetapi kesemuanya memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia.
Bank Exim, yang dahulunya bernama Bank Ekspor Impor Indonesia, berfokus pada pembiayaan perdagangan ekspor-impor. Sementara Bank Bumi Daya didirikan dengan tujuan mendukung pembangunan di sektor agribisnis dan pertanian.
Di sisi lain, Bank Dagang Negara berkontribusi besar dalam mendukung sektor industri dan perdagangan. Sedangkan Bank Pembangunan Indonesia memiliki peran dalam membiayai berbagai proyek infrastruktur.
Menggabungkan keempat bank dengan latar belakang yang berbeda bukanlah tugas yang mudah.
Namun, di balik tantangan tersebut, ada visi besar untuk menciptakan sebuah institusi perbankan yang lebih kuat, modern, dan mampu bersaing di kancah internasional. Dengan modal yang besar, Bank Mandiri berambisi untuk menjadi pionir dalam industri perbankan di Indonesia.