Ada yang menarik dalam pertemuan antara Mark Zuckerberg dengan presiden terpilih RI, Jokowi. Presiden terpilih itu kesulitan didalam mengeja nama pencipta Facebook tersebut. Mengutip dari salah satu situs berita,
"Baru saja saya dengan Mark Zuck.. Zuckerb...," ujar Jokowi terbata saat membuka konferensi pers pagi itu."Zuckerberg, Pak," celetuk salah seorang wartawan.
"Apa?" tanya mantan Walikota Surakarta itu sembari mendekatkan telinganya ke arah wartawan.
Wartawan pun mengejakannya untuk Jokowi. Zuck yang berdiri di sebelahnya hanya tersenyum melihat tingkah laku pria asal Solo yang tampak kesulitan mengeja namanya.
Ya pokoknya Mark deh biar nggak salah eja," ujar Jokowi terkekeh.
Begitupun dalam berbagai kesempatan yang ada, selalu menyelipkan dan beradegan yang membuat orang lain terpingkal.
Ya, suasana demikianlah yang selalu ditampilkan seorang Jokowi. Dengan gaya apa adanya dan terkesan tidak dibuat-buat (saya tak pasti apakah sengaja dibuat atau natural). Begitupun dengan salah satu pelawak yang sudah sejak lama laris manis didunia perlawakan Indonesia, Tukul Arwana. Dengan berlagak lucu dan lagi-lagi terkesan natural, Tukul selalu menampilkan ide-ide segar didalam membuat audiensnya tertawa, dan laris manis. Dua-dua orang itu, Tukul dan Jokowi maksud saya, selalu dapat mencairkan suasana dan menggiring audiensnya untuk selalu dapat menerima mereka. Sungguh, mereka sangat lihai didalam melihat dan membaca 'pasar'.
Lalu bedanya dimana? Anda semua pasti tau. Untuk yang tidak setuju, biasa saja ya. Jangan marah-marah, entar kena stroke -_-