Lihat ke Halaman Asli

Bentuk Stimulasi yg Membuat Anak Cerdas

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1338356611129158546

[caption id="attachment_179738" align="aligncenter" width="1187" caption="smg"][/caption]

Stimulasi yang tepat untuk anakdi masa tumbuh kembangnya dapat di lakukan setiap hari. Berbagai kegiatan yang dilakukan sehari-hari dalam mengurus dan merawat anak dapat menjadi sarana untuk memberikan beraneka jenis stimulasi untuk memicu perkembangan otaknya. Stimulasi yang diberikan akan diterima oleh panca indera dan selanjutnya akan disampaikan ke otak. Bagi otak maupun panca indera anak yang belum mencapai tingkat perkembangan yang optimal, stimulasi tersebut merupakan pelajaran baru. Hal ini akan memicu otak belajar, menganalisa, memahami dan memberikan respon yang tepat terhadap stimulasi tersebut. Kegiatan stimulasi meliputi berbagai kegiatan untuk merangsang perkembangan anak seperti melatih gerakan, bicara, berpikir, mandiri serta bergaul. Stimulasi dapat dilakukan oleh orang tua atau keluarga lainnya. Tujuan stimulasi yaitu membantu anak mencapai tingkat perkembangan yang optimal. Berikan stimulus mengikuti 8 kecerdasan. Seorang ahli riset dari Amerika, Prof. Howard Gardener, mengembangkan model kecerdasan “multiple intelligence” yang artinya bermacam-macam kecerdasan. Menurut beliau, setiap orang memilki bermacam-macam kecerdasan, tetapi dengan kadar pengembangan yang berbeda. Yang di maksud kecerdasan menurut Gardener adalah suatu kumpulan kemampuan atau keterampilan yang dapat ditumbuhkembangkan.

Berikut dipaparkanberaneka jenis stimulasi untuk memicu perkembangan sesuai dengan prinsip multiple intelligence” (1) Verbal-linguistic (kecerdasan berbahasa verbal) Diajak bercakap-cakap, Dibacakan buku cerita berulang-ulang,Menyanyi lagu anak-anak, Dirangsang untuk berbicara dan bercerita, (2) Logical–mathematical (kecerdasan logika-matematik) : Permainan komputer, Menyusun balok, Merangkai mainan, Menghitung mainan, Main Puzzle, (3) Visual spatial (kecerdasan visual) : Mengamati gambar, menyebutkan nama-nama dalam foto, Belajar melipat dan menggambar, Bermain rumah-rumahan, Diajak permainan komputer, (4) Bodily-kinesthetic (kecerdasan gerak tubuh): Belajar berdiri satu kaki, Melatih jongkok, membungkuk, Belajar melompat, berlari, melempar, menangkap, menari, Mengajak anak pada olah raga permainan, (5) Musical (kecerdasan musikal) : Mengajak anak mendengarkan musik, Mengajak anak bernyanyi, Memainkan alat musik, Melatih anak mengikuti nada dan irama, (6) Interpersonal (kecerdasan emosi inter-personal) : Mengajak anak bermain bersama dengan anak yang lebih tua dan muda, Melatih anak untuk meminjamkan mainan, Mengajak anak untuk  bekerja sama membuat sesuatu, (7) Intrapersonal (kecerdasan emosi intra-personal) : Mengajak anak untuk menceritakan perasaannya, Melatih anak untuk belajar mengungkapkan keinginan, Mengajak ngobrol anak mengenai cita-cita, (8) Naturalist (kecerdasan Naturalis) : Mengajak anak untuk memelihara tanaman di pot, Memelihara binatang, Wisata ke hutan, pantai, sungai dan gunung, Mengamati bulan, langit dan bintang.

Beberapa contoh stimulasi di atas semoga bisa dijadikan orang tua untukmeningkatkan kegiatan anak dengan bentuk-bentuk stimulus yang bermakna. Bagi orang tua yang dua-duanyasibuk bekerja jangan sampai meninggalkan anak di rumah dengan pengasuhnyatanpamemberikan rangsangan berarti di masa periode emas pertumbuhannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline