Lihat ke Halaman Asli

Menengok Masa Depan Jurnalis

Diperbarui: 11 Maret 2018   12:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: http://www.romelteamedia.com

Sebelum munculnya teknologi, masyarakat harus menunggu datangnya koran langganan untuk bisa mengetahui berita terbaru. Atau menunggu jam-jam tertentu untuk menyaksikan siaran berita di tv maupun di radio. Setelah teknologi semakin berkembang, masyarakat tidak perlu lagi menunggu koran, siaran tv, atau radio. Dengan telepon genggam dan jaringan internet, segala informasi yang mereka cari dapat dengan mudah didapat.

Koran, televisi, atau radio bukan lagi sumber berita utama bagi masyarakat. Sekarang setiap orang sudah memiliki gawai masing-masing yang siap dibuka saat memerluka informasi. Lalu dengan pesatnya perkembangan teknologi, bagaimana nasib jurnalisme sekarang?

Teknologi disebut-sebut menjadi masa depan dari jurnalisme. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Laju informasi memang menjadi lebih cepat, tapi disisi lain tentu saja kredibilitas dari informasi tersebut akan dipertanyakan. Jika dapat dimanfaatkan dengan baik, jurnalis dapat memanfaatkan teknologi untuk memproduksi berita yang berkualitas, dengan waktu yang singkat.

Namun salah satu kekuatan internet adalah kemampuan untuk beradaptasi. Artikel tidak lagi hanya tulisan/teks dengan satu atau dua gambar. Jurnalis dapat menggunakan banyak media untuk menceritakan berita mereka; video, suara, ilustrasi, dll. Jadi jurnalis tidak hanya diharapkan dapat menulis berita dengan baik, tapi jurnalis di masa depan dituntut untuk dapat memproduksi sebuah cerita dengan berbagai bentuk.

Kreatifitas sangat dibutuhkan dalam hal ini. Jika hanya mengandalkan tulisan tentu audiens akan bosan. Maka dari itu, bukan hanya kemampuan menulis dan isi berita yang diandalkan tapi bagaimana berita itu disajikan juga perlu dipertimbangkan.

Maka kunci untuk menjadi jurnalis yang sukses di masa depan adalah "adaptasi". Jurnalis masa depan adalah "jurnalis multimedia storyteller". Di lansir dari romelteamedia, berikut merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh jurnalis masa depan:

Trend audiens. Trend saat ini fokus pada visual. Media yang kaya akan visual menjadi menarik untuk dikonsumsi audiens.

Pengembangan lanskap media. Untuk bisa bertahan di era internet, perusahaan media tradisional harus menghadirkan versi onlin media mereka untuk menyampaikan konten multimedia dan melibatkan audiens dalam cara-cara baru dengan menggunakan perangkat media sosial.

Mempraktikan multimedia. Jurnalis masa depan perlu beradaptasi dan multitasking, tidak hanya mampu menggunakan satu dua alat saja, tetapi berbagai bentuk teknologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline