Kehadiran internet memang membawa dampak yang signifikan pada kehidupan manusia. Dunia jurnalistik pun tak luput dari pengaruh internet. Semenjak internet muncul, media-media melakukan konvergensi. Konvergensi adalah peleburan bentuk media tradisional ke dalam sebuah kesatuan yang dipublikasikan secara online. Misalnya munculnya Kompas.com sebagai bentuk konvergensi dari koran Kompas. Perpindahan dari media cetak ke digital juga membawa perubahan pada praktik jurnalisme yang kini beroperasi pada format digital. Seiring dengan berjalannya waktu, penggunaan elemen multimedia dalam dunia jurnalisme semakin berkembang.
Jurnalisme Multimedia merupakan jurnalisme kontemporer yang meggunakan lebih dari satu format di internet, atau merupakan jurnalisme yang menyebarkan konten mereka dalam platform yang beragam. Jadi, jurnalisme multimedia ini merupakan bentuk jurnalistik yang menggabungkan elemen audio, foto, video, teks, animasi, dan infogradi dalam satu kemasan.
Perlu diperhatikan bahwa Jurnalisme Multimedia berbeda dengan Jurnalisme Online. Menurut Deuze (2004: 141) Jurnalisme Online tidak didorong oleh tujuan multimedia, sebaliknya, penggunaan beberapa medium dilihat sebagai potensi, tapi bukan sebagai elemen penting yang memberi nilai tambah pada presentasi jurnalisme online. Potensi disini berarti beragamnya saluran informasi yang bisa diakses oleh pengguna. Jurnalisme Online merupakan praktek Jurnalisme dalam internet. Cara penulisan ataupun penyajian konten cenderung sama dengan apa yang berada dalam media cetak. Hanya saja Jurnalisme Online menggunakan internet dalam penyebarannya.
Jurnalisme Multimedia juga mendorong pergeseran peran audiens. Sebelumnya audiens hanya dapat menerima konten berita. Namun dengan munculnya Jurnalisme Multimedia terbuka ruang partisipasi aktif bagi para pengguna. Mereka dapat mempengaruhi konten media bahkan memberikan informasi kepada orang lain secara bersamaan. Pengguna tidak lagi hanya membaca teks tetapi juga menonton video, mendengarkan audio, memberikan komentar, dsb (Deuze, 2004: 145).
Selain itu, dengan berbagai macam platform yang diberikan, pengguna dapat memilih dengan bebas bagaimana mereka ingin mendapatkan informasi. Dalam suatu website berita biasanya akan ada beberapa pilihan bentuk berita. Pada umumnya bentuk yang paling sering ditawarkan dalam bentuk teks, video, ataupun foto.
Sumber :
Deuze, Mark (2004). "What is multimedia journalism?". Journalism Studies.DOI: 10.1080/1461670042000211131: 140 -- via Taylor & Francis Online
Lase, Formas Juitan (2016). "Jurnalisme Multimedia Longform Di Media Digital: Analisa Naratif pada Artikel Tempo.co 2014-2016". Indonesia Media Research Awards & Summit. h. 172-184. Diakses
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H