Lihat ke Halaman Asli

Implementasi Strategi Komitmen dan Kepuasan Kerja

Diperbarui: 11 Juni 2024   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Komitmen organisasi merupakan keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi, kemauan untuk mengerahkan upaya tingkat tinggi atas nama organisasi, dan keyakinan serta penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi. Komitmen organisasi juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, keseimbangan kehidupan kerja, resolusi konflik, struktur organisasi, dan keseimbangan kehidupan kerja. . Suatu keinginan kuat untuk menjadi bagian dari organisasi. Tingkat komitmen dilihat berkaitan dengan loyalitas karyawan pada organisasi dalam menjalankan aktivitas berorganisasi. Komitmen tidak secara langsung muncul, akan tetapi melalui proses yang berkesinambungan. Tingkat loyalitas pada dasarnya merupakan sebuah Tingkat identifikasi diri karyawan dengan tujuan serta nilai-nilai organisasi dan akan memunculkan usaha-usaha yang intens sehingga tujuan bersama dapat berhasil tercapai.

Berikut merupakan 3 dimensi terpisah dari komitmen organisasi:

  • Komitmen aktif, merujuk pada sebuah sentuhan emosional pada organisasi dan sebuah keyakinan akan nilai-nilai organisasi.
  • Komitmen kontinyu, merupakan nilai ekonomi yang dirasa tinggal pada sebuah organisasi.
  • Komitmen normatif, adalah sebuah kepatuhan pada organisasi, karena alasan moral dan strategik

Adapun beberapa faktor komitmen organisasi antara lain: 

1. karakteristik personal

2. karakteristik pekerjaan dan konflik peran

3. karakteristik struktural

4. pengalaman kerja dan kohensivitas kelompok. 

Berikut merupakan rangkuman dari beberapa faktor yang telah di jabarkan yaitu: pertama, perasaan positif terhadap organisasi, merasa bangga sebagi bagian dari organisasi dan merasa nyaman dengan budaya organisasi. Kedua, keterikatan emosional, merasa tetap bekerja pada organisasi karena loyalitas, merasa tetap berada pada organisasi karena kewajiban moril, merasa gagal kalau tujuan organisasi tidak tercapai. 

Kepuasan kerja dapat didefinisikan oleh beberapa faktor: respon individu terhadap lingkungan kerja, respon emosional sebagai akibat dari pengalaman kerja, keadaan emosi yang menyenangkan atau positif yang dihasilkan dari penilaian pekerjaan, sejauh mana individu merasa positif dan negatif terhadap pekerjaan, dan a keadaan emosi positif yang dihasilkan dari evaluasi pengalaman kerja.

Adapun beberapa faktor kepuasan kerja yakni: Pegawai merasa puas dengan pekerjaan yang tengah dihadapi, Pegawai merasa gaji yang didapat telah sesuai dengan besar tanggung jawab yang dijalaninnya, Kepuasan dengan kesempatan promosi, Pegawai merasa selalu ada dukungan dari atasan dan ada perasaan diperlakukan secara baik, Serta Terlaksananya kerja team yang baik dan bertanggung jawab, dan ada dukungan dari rekan sekerja terhadap pekerjaan yang dilakukan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline