Lihat ke Halaman Asli

Ngeri

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Napas terhimpit setiap menatap jalan tak rata

Setiap undakan

Terasa menekan



Labirin raya terlihat rumit

Tidak seperti yang kulihat setiap hari

Hingga sampai di muara

Tempat pertolongan tak perlu diminta



Denting alumunium

Riuh alunan kosakata

Terjerembab dalam satu lingkar ruang yang sama



Perawat menyambut

Menghantar pada ranjang mengerikan

Tatap miris penuh tanya

Tak dapat kuhindari



Hijau kain dibentangkan

Membelenggu tubuh tak bergerak

Lima bola lampu marah

Terjun langsung memamerkan nyeri

Darah bergejolak



Benang mulai menyulam daging

Merusak molek bersih lekukan tubuh

Setiap tarikan terbayang kain

Enam jahitan mengukir perih




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline