[caption id="attachment_247443" align="aligncenter" width="540" caption="Jembatan Dukuh Sido Mulyo belum selesai"][/caption]
Demak - Sudah puluhan tahun warga dukuh Sido Mulyo desa Rejo Sari mendambakan Jembatan Permanen yang melintai Sungai Serang lama. Jembatan yang ada hanyalah jembatan dari bamboo yang setiap setahun sekali ambruk di terjang air banjir. Jembatan bamboo itu hanya bisa dilewati kendaraan Sepeda dan Sepeda motor sehingga warga yang mempunyai mobil harus berputar hampir 2 KM.
“ Nah dari itulah warga berinisiatif membuat jembatan permanen sendiri dengan berswadaya masyarakat karena mengharapkan bantuan pemerintah yang belum turun . Alhamdulillah bisa membuat pondasi kiri kanan tengah dan gelagar besi tinggal papan pijakan dan pegangan kiri kanan “, ujar Muzaeri warga RT 02 RW 04 dukuh Sido Mulyo desa Rejosari pada Warta Demak.
Muzaeri mengatakan, warganya mengharapkan jembatan yang melintas di samping Masjid desa sudah sejak lama. Namun pengajuan kepada pemerintah belum ada tanggapan sama sekali. Sehingga warga berinisiatif membuat jembatan dari bamboo yang setiap tahun sekali diperbaiki.
Dengan semakin majunya situasi dan kondisi warga maka keinginan membuat jembatan permanen semakin bergejolak . Akhirnya melewati kesepakatan rembug warga diputuskan untuk membangun jembatan secara swadaya dengan dana dari iuran warga sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
“ Dari iuaran warga inilah jembatan swadaya ini mulai dibuat . Dana dari warga tergantung kemampuan masing-masing yang besar keluar banyak yang kecil juga keluar sedikit dana itu terus dikumpulkan . Dan jadilah bangunan jembatan seperti ini “, kata Muzaeri.
[caption id="attachment_247444" align="aligncenter" width="540" caption="Mohon Perhatian Pemerintah"]
[/caption]
Sementara itu Sakhowi salah satu panitia pembangunan jembatan mengemukakan dana yang sudah terserap untuk membangun jembatan itu sekitar 85 juta rupiah . Adapun anggaran yang dibutuhkan agar jembatan itu bisa dilewati dengan sempurna sekitar 160 juta . Sehingga dana yang dibutuhkan lagi sekitar 75 juta rupiah.
“ Oleh karena itu kami sangat mengharapkan dana bantuan dari pemerintah kabupaten Demak untuk menyelesaikan pembangunan jembatan ini . Harapan kami pada tahun ini jembatan ini sudah bisa dilewati warga desa kami “, kata Sakhowi.
Sementara itu Mbah Kusnan (75) penjaga jembatan yang belum jadi mengemukakan , untuk menambah dana penyelesaian jembatan permanen itu warga yang melewati diharapkan bantuan sekedarnya . Sementara jembatan hanya bisa dilewati orang dan sepeda motor itupun harus berhati-hati karena pijakan jembatan hanya terbuat dari papan pohon kelapa.
“ Selain itu juga bantuan dari pemerintah yang katanya akan turun tidak lama lagi . Kalau dana itu turun maka akan dibelanjakan untuk membeli kayu ulin dan juga meneruskan pembangunan jembatan agar sempurna dan bisa dilewati mobil kecil”, kata Mbah Kusnan. ( Muin )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H