Lihat ke Halaman Asli

Fatkhul Muin kabarseputarmuria

TERVERIFIKASI

Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Kuli Angkut Garam Kedungmalang Jepara Butuh Perhatian

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuli Angkut garam naikkan garam ke atas Truk Jepara - Saat ini beragam bantuan dari pemerintah untuk keluarga miskin mengucur terus bagai air hujan . Namun ada segelintir warga yang terpinggirkan yaitu para kuli angkut garam di desa Kedungmalang kecamatan Kedung kabupaten Jepara. Setiap hari mereka bergelut dengan asinnya garam dan  mendapatkan upah dari menaikkan garam dari gudang ke atas mobil atau dari lahan ke dalam gudang. “ Ya ini memang pekerjaan saya setiap hari saya udah menjalani profesi sebagai kuli angkut garam lebih dari 10 tahun . Mulai panen garam sampai selesai saya dan kawan-kawan yang bekerja sebagai kuli angkut “ aku Arwani (45) juru bicara Kuli angkut garam desa Kedungmalang Arwani mengatakan jumlah kuli angkut garam di desanya sekitar 50 orang yang terbagi 3 kelompok . Masing-masing kelompok mempunyai daerah kerja sendiri-sendiri. Mereka itu bekerja pada bos atau pedagang garam yang mengirim garam hingga ke luar pulau. Tugas dia dan kawan-kawannya adalah menaikkan garam dari gudang ke atas mobil atau kadang-kadang juga garam dari lahan ke atas mobil angkutan. Upahnya menggunakan sistem borongan tergantung dari besar kecilnya mobil angkutan. Untuk mobil truk Fuso borongannya Rp 350 ribu. Biasanya jika truk besar dikerjakan 5 – 6 orang  sehingga dalam satu borongan setiap orang bisa mendapatkan penghasilan Rp 50 ribu – Rp 75 ribu. Jika setiap hari mendapatkan 2 kali maka upah yang didapatkan bisa dua kali lipat. Namun pada bulan ini rata-rata hanya mendapatkan satu kali angkut saja. Arwani  juru bicara kuli angkut garam “ Panen kerjaan biasanya jika menjelang puasa atau hari raya , selain banyak yang prei juga permintaan garam banyak. Jika dirata-rata penghasilan kami Cuma Rp 50 ribu setiap bulan. Bagi anggota kami yang keluarganya banyak uang segitu kurang banyak sehingga harus cari dari usaha lain “, kata Arwani. Melihat penghasilan yang minim itulah dia mengharapkan perhatian dari pemerintah . Bagaimana keluarga kuli angkut mendapatkan tambahan penghasilan . Selain itu juga mendapatkan sentuhan program pemerintah lainnya misalnya bantuan dana untuk bedah rumah , atau program lain yang bisa meningkatkan perekonomian keluarga. “Untuk para nelayan di desa Kedungmalang  mendapatkan bantuan dana bedah rumah. Mbok iya kami ini para kuli angkut juga mendapatkan dana bedah rumah. Agar rumah yang kami tempati itu layak dan sehat seperti rumah tetangga kami lainnya “, harap Soleh teman Arwani yang juga kuli angkut garam. (Muin)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline