Lihat ke Halaman Asli

Fatkhul Muin kabarseputarmuria

TERVERIFIKASI

Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Mengasyikkan Naik Dokar Ke Makam Sunan Giri

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Peziarah naik dokar menuju ke Makam Sunan Giri Gresik - Salah satu makam Walisongo yang letaknya di Jawa Timur adalah Makam Sunan Giri . Untuk mencapai makam tersebut dari tempat parkir Bis kita bisa memilih dua alat tranportasi yang membawa kita sampai di Makam . Naik sepeda motor ojek atau naik dokar yang ditarik oleh kuda , ongkosnya hampir sama . Untuk ojek dikendarai 2 orang kita harus membayar Rp 4.000 , sedangkan untuk dokar satu kali jalan kita mengeluarkan ongkos Rp 15.000 bisa dinaiki 5 – 6 orang. Bagi sebagian peziarah yang belum pernah naik dokar biasanya mempergunakan alat tranportasi ini , meskipun agak lambat sedikit naik dokar mempunyai keasyikan tersendiri. Jalan yang naik turun menuju makam menjadi pengalaman baru bagi peziarah apalagi jika waktu pagi atau siang hari kita bisa melihat pemandangan di sekeliling jalan menuju makam. Terlebih lagi bagi peziarah yang membawa anak-anak kecil ini merupakan pengalaman berharga bagi mereka bagaimana rasanya naik dokar atau deman yang mereka kenal lewat lagu ” Naik Delman” . Meski kadang tersendat ketika jalannya naik , namun naik dokar cukup mengasyikkan apalagi jika berpapasan dengan sesama pengendara dokar lainnya. ” Ya meski agak lambat 10 – 15 menit dari naik ojek namun naik dokar mempunyai kenangan tersendiri karena , sampai sebesar ini saya belum pernah naik dokar ”, ujar salah sorang peziarah yang mengaku dari Demak. Sementara itu Randimin ( 60 ) salah satu kusir dokar yang ditemui mengatakan , dokar yang parkir dan mencari rejeki di kawasan makam Sunan Giri ada 100 an yang dijadwal siang dan malam. Siang hari mulai jam 6 pagi dan pulangnya jam 6 sore , dan malamnya berangkat jam 6 sore dan pulangnya juga jam 6 pagi kembali. Sehari jika kondisi sedang ramai dia bisa membawa pulang Rp 75.000,- - Rp 100.000,- , jika kondisi sepi hasinya bisa separohnya yang baginya masih lumayan. Oleh karena itu setiap harinya ia jika dalam kondisi sehat tetap mengeuarkan dokar dan kudanya ikut antri di parkiran Bis makam Sunan Giri. Namun jika ada keperluan lain kadang-kadang dokarnya dijalankan tetangganya dan dia mendapatkan setoran. Naik dokar mengayikkan Seperti halnya Ja’far (25) perantauan dari Demak yang mengaku telah 3 tahun menjalankan dokar milik orang lain . Awalnya ia diajak temannya untuk merantau ke Gresik karena di desanya sulit mencari pekerjaan, ketika ada lowongan kusir diapun melamar kepada pemilik dokar. Meski belum mempunyai keahlian mengoperasikan dokar lambat laun menjadi terbiasa dan setelah satu tahun dia teah mahir dan pekerjaan itupun ditekuni sampai sekarang. Selain untuk kebutuhan sehari- hari upah dari menarik dokar ini sebagian ditabung dan dibawa puang setiap buan sekali. Pintu Gerbang makam Sunan Giri ” Dulu memang agak takut menjalankan dokar ini namun lama-lama terbiasa sendiri , hari ini saya keluar habis Manghrib tadi . Setiap hari kalau Rp 50 ribu ya dapat jika kondisi ramai bisa lebih maklum saya ini menjalankan dokar orang lain ”, ujar Ja’far yang mengaku masih bujangan. (FM)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline