Saat ini warnet ( warung internet ) merebak dimana-mana seiring dengan boomingnya jejaring social seperti FB , Twitter , Salingsapa.com dan masih banyak lagi lainnya. Selain bertegur sapa bercanda ria lewat jejaring social mereka menggunakan warnet juga untuk mendownlaod berbagai macam informasi baik untuk kebutuhan pribadi atau tugas kantor maupun sekolah. Selain itu pula warnet kini juga sebagai media untuk pendaftaran berbagai lowongan pekerjaan secara On line seperti pendaftaran PNS , pendaftaran Beasiswa , Pendaftaran sekolah . Oleh karena itu operator warnet kini tidaklah hanya menunggui dan menerima pembayaran dari pelanggan saja , namun kadang kala juga berperan menjadi instruktur jika menemui pelanggan yang masih gagap tekhnologi. [caption id="attachment_90408" align="aligncenter" width="300" caption="Box-Box meja warnet "][/caption] “ Seperti kemarin saat pendaftaran PNS tahun 2011 , banyak sarjana yang masih gagap tekhnologi sehingga kita OP dengan suka rela harus membimbing mereka membuatkan email dan juga memandu mereka untuk mengisi form pendaftaran PNS. Meski agak lelah ya karena mereka pelanggan harus kita layani sebaik-baiknya “ , ujar Isma penjaga salah satu warnet di Jl. Pemuda kota Jepara . Isma yang lulusan SMK 3 Jepara mengatakan, sebagai operator warnet seperti dirinya selain sebagai penunggu yang mengatur penempatan dan menerima pembayaran para pengguna jasa warnet juga harus mempunyai kemampuan penguasaan internet. Semua pengguna jasa warnet tidaklah mempunyai kemampuan untuk mengoperasikan internet , apalagi jika menemukan remaja ABG yang ingin membuat account FB iapun membimbingnya dengan telaten. Selain itu dari bosnya iapun mendapatkan tugas untuk menerima jasa pengeprinan dokumen , sehingga iapun harus menguasai MS office dengan baik. Mereka yang menggunakan jasa pengeprinan dokumen biasanya para pelajar atau mahasiswa yang mendapatkan tugas dari guru atau dosennya untuk membuat makalah , paper atau yang lainnya. “ Selain sebagai OP yang menunggu dan mengatur warnet ini , saya juga menerima jasa pengeprinan dokumen misalnya makalah, paper , proposal dan yang lainnya . Oleh karena itu kami harus menguasai MS office dengan baik. Untung sekolah saya jurusan TIK jadi saya tidak kesulitan kerja disini “ tambah Isma yang mengaku baru beberapa bulan kerja sebagai OP. Hal sama juga dikatakan Yunie salah seorang OP yang juga anggota komunitas Blogger Jepara, menjaga warnet tidaklah seperti menjaga toko atau swalayan , oleh karena itu dibutuhkan kemampuan lebih dalam melayani pelanggannya. Apalagi jika menemukan pelanggan yang baru mengenal dunia internet , sehingga setiap waktu mereka meminta untuk memandunya jika seorang tidak mengapa . Kadang-kadang mereka itu datang berombongan , sehingga hal ini membuat pusing dirinya. Seperti ketika pendaftaran PNS yang lalu dirinya dibuat lelah oleh para pendaftar PNS yang rata-rata Sarjana , namun sayang penguasaan mereka akan internet masih minim sehingga membuat email saja kesulitan . Oleh karena itu diapun membimbing satu persatu seperti layaknya seorang guru untuk membuatkan email dan kebutuhan lainnya. “ Saya heran kualitas penguasaan internet dari para Sarjana masih minim , mendaftar cara on line masih kebingungan bagaimana nanti kalau jadi PNS . Sarjana macam begini mau ndaftar PNS “, ujar Yunie yang dikutip dari blognya. [caption id="attachment_90410" align="aligncenter" width="300" caption="Isma melakukan pengeprinan dokeman pelanggan"]
[/caption] Senang atau tidak sebagai OP warnet harus mereka jalani karena ini merupakan suatu pekerjaan yang menghasilkan pendapatan untuk dirinya , selain bermanfaat untuk dirinya juga bermanfaat untuk orang lain. Dengan jam kerja kurang lebih 8 jam para OP warnet setiap hari melayani pelanggannya , ini semua tuntutan jaman karena saat ini masyarakat belum mampu membeli perangkat untuk berinternet . Oleh karena itu peran warnet masih diperlukan dalam rangka melayani masyarakat dalam pelayanan tekhnologi informasi dan komunikasi . Dengan tarif bervariasi Rp 2.000,- - Rp 3.500 setiap jammya , para pengusaha warnet bisa meraup keuntungan yang lumayan . Namun yang diperhatikan oleh pengusaha warnet adalah kesejahteraan para OP yang setiap hari membantu mereka , memperoleh rupiah dari usaha warnet ini. Karena selain sebagai OP iapun kadang-kadang sebagai instruktur yang membimbing para pelanggannya. (FM)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H