Lihat ke Halaman Asli

Fatkhul Muin kabarseputarmuria

TERVERIFIKASI

Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Nelayan Warga Betah Walang Demak Tewas Tenggelam di Laut

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lagi kecelakaan laut menimpa salah seorang nelayan desa Betah Walang kecamatan Bonang Kabupaten Demak Ainurrohman  (21) yang ditemukan tersangkut alat arad milik salah  nelayan dari desa Kedungmalang kecamatan Kedung kabupaten Jepara di perairan anjul Menco Demak sementara ayahnya Sa'dullah  ( 47 ) belum ditemukan. Setelah menemukan mayat tersebut selanjutnya nelayan tersebut membawa jenazah nelayan pencari kepiting itu merapat ke daratan dan segera melaporkan penemuan tersebut ke aparat setempat. Tidak berlangung lama laporan itupun ditindak lanjuti ke instansi terkait seperti Kepolisian dan juga Tim Basarnas kabupaten Jepara. Selain itu penemuan mayat di laut tersebut juga menjadi perhatian warga sekitarnya. Jenazah korban sesaat ditemukan “ Awalnya ada laporan tentang penemuan mayat oleh nelayan dari desa Kedungmalang , sehingga beberapa anggota kami merapat di sini untuk menindak lanjuti laporan tersebut . Benar ada nelayan yang menemukan mayat yang tersangkut di arad yang di duga juga sesama nelayan dari daerah Bonang Demak “ , ujar salah seorang petugas kepolisian yang ditemui di tempat pendaratan mayat tersebut. Sementara itu Zuliyanto (40) warga desa Kedungmutih kecamatan Wedung Kabupaten Demak bakul rajungan yang biasa membeli rajungan dari korban menuturkan, korban memang nelayan asal desa Betah Walang kecamatan Bonang Kabupaten Demak . Biasanya korban melaut bersama ayahnya mencari kepiting rajungan ,entah penyebabnya apa perahu yang ditumpangi mereka berdua karam sehingga mengakibatkan salah satunya tewas dan tersangkut alat arad dan sampai saat ini ayahnya belum diketemukan. Penyebab karamnya perahu juga belum ada titik terang karena pada siang itu kondisi laut juga tenang tidak ada ombak atau angin besar. Namun perahu yang karam tersebut saat ini telah diketemukan, namun ayah korban sampai berita ini diturunkan masih dalam pencarian.

Perahu nelayan harus sering diperiksa untuk cegah kecelakaan laut Ditempat terpisah, perahu yang ditumpangi Sa’dullah dan putranya Ainnurohman ditemukan oleh Tohiran nelayan desa Panggung Kecamatan Kedung. Perahu itu, ditemukakan dalam kondisi kosong tanpa penumpang di perairan laut bokor atau sekitar 4 km dari pinggir pantai Kedung. Selanjutnya perahu tersebut ditarik ke lak pantai desa Panggung Kecamatan Kedung untuk diselamatkan. Dikatakan, saat ditemukan mesin kapal dalam kondisi mati, sedangkan jaring yang biasanya dilakukan untuk menangkap ikan ada yang terlilit baling-baling perahu. Diduga korban meninggal tenggelam, setelah sebelumnya membenarkan jaring yang tersangkut. “Kemungkinan korban meninggal saat membenarakan jaring yang tersangkut pada baling-baling kapal” ujarnya. Hal ini juga dibenarkan oleh kakak ipar Ainnurohman, Isamali. Bahwa sehari-harainya korban memang tidak bisa berenang. Jadi kemungkinan ia meninggal tenggalam” tandasnya. Kecelakaan laut yang menimpa sejumlah nelayan memang sering terjadi apalagi jika musim barat tiba , selain cuaca yang buruk juga kondisi perahu nelayan yang kebanyakan sudah tua . Kondisi tersebut diakibatkan oleh sepinya hasil laut sehingga hasil mereka menangkap ikan cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja , untuk perbaikan perahu biasanya terabaikan . Padahal perahu yang setiap waktu mendapat perbaikan akan membawa keselamatan mereka adalam mencari ikan dilaut . Selain itu kondisi cuaca yang ektrem saat ini memerlukan kewaspadaan tersendiri pada nelayan yang melaut , karena perubahan cuaca di laut sulit dipridiksi ketika berangkat cuaca bagus namun sampai di tengah laut mendadak buruk hujan , ombak dan bercampur angin . Sehingga Bupati Demak Tafta Zani dalam sambutan di hadapan warga nelayan desa Kedungmutih yang sedang mengadakan sedekah bumi dan laut memohon kepada seluruh nelayan yang menangkap ikan untuk berhati-hati dan waspada terhadap cuaca yang sering berubah-ubuah. (FM) Fatkhul Muin Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline