Lihat ke Halaman Asli

Fatkhul Muin kabarseputarmuria

TERVERIFIKASI

Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Pemburu Dilarang Masuk !!!!!

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_139529" align="aligncenter" width="300" caption="Papan sakti untuk mengusir pemburu dari desa"][/caption]

Belum lama ini saya berkunjung ke desa Jungpasir kecamatan Wedung kabupaten Demak , sebuah desa yang cukup subur tanahnya , sehingga tidak ada tanah yang gersang tanpa tanaman. Aktifitas seluruh warganya juga cukup tinggi mobilitasnya selain bertani, berkebun banyak pula yang merantau ke ibu kota Jakarta sebagai pedagang buah dan pengelola kantin sekolah. Dengan suasana yang aman dan nyaman sehari-hari itulah maka warga desa ini tidak mau diganggu oleh ulah para pendatang yang membuat rusuh suasana desa. Salah satu bentuk kesepakatan itu tertuang dalam beberapa papan nama yang yang tersebar diseluruh pojok desa.

Dalam papan tersebut tertulis dengan jelas “ DILARANG MASUK” ,PEMULUNG,PEMBURU TOKEK,CICAK, PEMBURU ULAR, PEMBURU GARANGAN.

Menurut Supardi (45) salah seorang warga desa tersebut mengatakan, dipasangnya papan tersebut dikarenakan banyaknya pendatang dari luar yang ingin berburu hewan tersebut diatas untuk dijual. Apalagi ketika maraknya perdagangan tokek beberapa waktu ini , setiap hari puluhan orang memburu dan mencari hewan melata tersebut. Dengan kedatangan mereka itu membuat kondisi desa kurang aman , banyak pemburu liar atau pemulung tersebut yang berbuat kurang baik dengan merusak lingkungan atau banyak yang menggunakan kesempatan dalam kesempitan misalnya mencuri barang milik warga. Untuk menghindari hal-hal yang kurang baik tersebut maka warga sepakat memasang papan nama larangan di setiap sudut desa.

“ Hasilnya cukup efektif dalam rangka menghindari hal-hal yang tidak diinginkan , selain itu kondisi lingkungan juga nyaman karena hewan-hewan tersebut juga sebagai keseimbangan alam , misalnya tokek dan cicak makam nyamuk , sedang ular biasanya makan tikus sawah “ , ujar Supardi menjelaskan (FM)

Fatkhul Muin

Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline