Lihat ke Halaman Asli

Fatkhul Muin kabarseputarmuria

TERVERIFIKASI

Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Atasi Rob Warga Perbaiki Tanggul Seadanya

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warga desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak beberapa hari yang lalu sibuk membenahi tanggul yang rusak dikarenakan abrasi dan juga air pasang (rob) . Air pasang yang cukup tinggi itu selain menggenagi sebagian jalan , halaman, rumah warga dan tambak-tambak ikan yang ada di sekitarnya. Untuk mengatasi hal tersebut sebagian warga yang tergenang memperbaiki tanggul yang rusak dengan mengambil tanah dibagian yang masih tinggi , selain itu pula ada juga yang mengatasinya dengan menggunakan zak-zak yang diisi tanah kemudian ditata di sepanjang tanggul yang rusak. Meski hanya sesaat saja namun hal tersebut dapat mengurangi masuknya air pasang ke lingkungan warga atau tambak-tambak ikan. “ Ya ini sifatnya hanya sementara saja untuk mengatasi air pasang beberapa hari ini , namun jika hal ini dibiarkan terus tidak ada penanganan dari pemerintah , hal ini akan merugikan warga juga para petani tambak. Jika tanggul ini jebol ketika musim penghujan akan mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit bagi petani tambak , selain ikannya habis menuju laut juga gudang-gudang garam akan tenggelam kebanjiran. Beberapa hari ini saya mengeluarkan biaya yang lumayan besar untuk beli zak juga tenaga kerja menutup tanggul yang jebol “ ujar Busri (45) petani tambak dari desa Kedungmutih yang mempunyai garapan tambak disekitar tanggul yang jebol. Busri yang juga berprofesi sebagai pedagang garam mengemukakan , tanggul sungai Serang yang berada di desa Kedungmutih kecamatan Wedung ini kondisinya cukup memprihatinkan selain sudah rata dengan sungai juga pintu-pintu airnya banyak yang rusak. Akibatnya jika air pasang besar tiba air laut langsung menggenangi tambak-tambak dan juga pemukiman warga. Untuk mengatasinya warga juga petani tambak berswadaya untuk menahan luapan air pasang dengan meninggikan tanggul secara bergotong royong , namun hal itu sifatnya sementara saja. Sehingga jika musim pasang datang lagi warga juga melakukan hal yang sama , beberapa kali jika hal itu terus terjadi akan memberatkan warga desa dan juga petani tambak.

Hal yang sama juga di katakan oleh Sodikin Ketua Petani tambak kali Ece desa Kedungmalang Jepara-Kedungmutih Demak , beberapa tambak anggotanya jika musim penghujan atau pasang besar kebanjiran. Itu sudah terjadi sejak tanggul sungai serang yang bermuara di laut Jawa itu rusak dan belum mendapatkan perbaikan dari pemerintah, sehingga beberapa petani tambak melakukan perbaikan tanggul seadanya akibatnya jika musim pasang besar tiba tanggul itupun jebol lagi. Selain tanggul yang rusak beberapa tambak di pesisir Demak dan Jepara ini banyak yang terkena abrasi , bahkan jika dihitung sudah ada puluhan tambak yang tidak berbekas dan jadi laut lagi. Akibatnya puluhan warga kehilangan mata pencahariannya , karena tambaknya hilang di telan ombak yang cukup besar setiap musim barat atau penghujan tiba. “ Melihat kenyataan inilah kami mengharapkan bantuan dari pemerintah agar secepatnya mengatasi kerusakan tanggul sungai serang (SWD II ) dan juga untuk mengurangi abrasi yang setiap tahunnya menghancurkan tambak warga desa kami . Tanpa bantuan pemerintah kami tidak bisa apa-apa , apalagi saat ini hasil tambak cukup merosot jika dibandingkan sepuluh tahun yang lalu . Untuk makan sehari-hari saja sudah Alhamdulillah pak “ , cerita Sodikin yang diiyakan juga oleh H. Azadi yang juga mempunyai tambak disekitar kali ece. (FM) Fatkhul Muin Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline