Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II Kerja Belum, Gaji Sudah Dinaikkan

Perhelatan pelantikan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II usai sudah , bagi yang mendapat kaplingan tempat bangga dan gembira rasanya , bagi yang tetap menjabat tetapi beralih tempat juga senang bukan kepalang. Tetapi bagi yang tak kebagian tempat atau hilang dari peredaran rasanya agak sedih , lebih lebih bagi yang gagal jadi menteri tentu sakit hati rasanya. Namun demikian jika kita menyadari bahwa jabatan itu amanat tentu tidak ada yang disesalkan ataupun bersedih . Justru yang mendapat jabatan itulah yang patut bersedih, apakah dia sudah pantas atau layak menduduki jabatan tersebut ?,apakah dia mampu menjalankan tugas dengan benar ?, apakah dia dapat menjalankan amanat dengan benar ?. Jawaban nya tentu ada pada masing-masing pribadi yang mendapat jabatan tersebut.
Kita berharap penempatan masing-masing pejabat Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II oleh presiden SBY sudah melalui proses yang “ njlimet”, tidak karena tekanan , tidak karena itu teman, tidak itu karena titipan dan tidak karena karena yang lain . Tetapi murni profesionalis, visioner sehingga nantinya setelah bekerja dapat melanjutkan program yang sudah ada , ataupun menciptakan terobosan –terobosan baru demi kemajuan bangsa dan Negara. Kita sebagai rakyat jelata tentu mengharap banyak atas kinerja Kabinet Indonesia Bersatu jilid II ini dalam rangka mengentaskan kemiskinan yang masih membelenggu Negara kita , dan persoalan-persoalan lain yang terus mendera bangsa dan Negara ini.
Ibarat perhelatan pernikahan, tenda baru saja dibongkar kerjapun baru memasuki hitungan hari namun sudah ada informasi yang muncul bahwa gaji mereka akan dinaikkan , alasannya selama 5 tahun gaji mereka itu belum pernah naik. Lho lho lho kerja belum gaji udah dinaikkan celetuk tetangga saja ketika ikut mendengar hal tersebut lewat televisi. Enak betul jadi menteri ya kata tetangga saya lagi , kerja belum ada hasilnya gaji udah menunggu dan naik lagi besarnya puluhan juta , lain dengan Pak karjo tetangga saya yang jadi kuli bangunan , kerja udah puluhan gaji tidak naik-naik , mendingan naik dapat kerja setiap harinya udah untung. Begitu juga si Mamat paman dia yang sudah puluhan jadi buruh pabrik boro-boro gaji dinaikkan , udah dapat kerja terus dan tidak di PHK udah Alhamdulillah banget.
Memang itulah adanya dengan alasan sudah 5 tahun gaji pejabat tidak naik , maka serta merta setelah pelantikan mereka akan merealisasikan hal tersebut. Padahal jika kita melihat keluar sejenak duka , lara dan kepiluan saudara-saudara kita yang habis didera oleh serentetan bencana dan mungkin akan datang bencana lagi patut dipikirkan bersama-sama. Seharusnya nasib mereka inilah yang patut diperhatikan , oleh karenanya belum waktunya mereka itu gajinya dinaikkan , namun demikian alokasi anggaran tersebut dapat dialihkan pada post-post pengeluaran yang mendesak untuk kepentingan rakyat. Toh mereka itu semuanya adalah dari kalangan orang mampu yang punya uang banyak, dan bila tidak digajipun mereka masih dapat hidup dengan super layak. Bahkan ada yang mengatakan bahwa embel-embel jabatan saja sudah dapat mendatangkan uang yang banyak diluar gaji wallahu a’lam.
Kalau memang dinaikkan gaji mereka itu menurut saya tunda satu tahun yang akan datang, toh kenaikan itu bisa dirapel ? . Sehingga pada awal ini bicaranya tidak masalah gaji. gaji, gaji naik tetapi yang harus di bahas adalah kerja,kerja, kerja yang keras dan benar. Saya rakyat jelata ini bisanya hanya menonton sepak terjang mereka itu , mumpung rakyat masih mengharap banyak pada kinerja mereka itu maka tunjukkanlah kinerja yang professional . Nanti setelah satu tahun berjalan dan banyak terjadi perubahan yang lebih baik dan banyak award yang didapatkan , tanpa memintapun gaji pasti akan dinaikkan