Lihat ke Halaman Asli

www.ArdaDinata.com

Peneliti, Penulis dan Blogger

Berselancar di Dunia Hati (2)

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hati (qalb, kalbu) termasuk organ gaib yang merupakan ‘alat’ yang dipergunakan oleh jiwa manusia. Kita tahu struktur jiwa ini terdiri dari: Aku (nafs)---analog dengan simbol S. Freuid, das Ich (Ego)---, dan Diri (anfus)---analog dengan simbol S. Freuid, das Es (Id)---.

Berselancar di Dunia Hati (2)
Oleh Arda Dinata

Bagian-Bagian Hati Ruhani

Hati (qalb, kalbu) termasuk organ gaib yang merupakan ‘alat’ yang dipergunakan oleh jiwa manusia. Kita tahu struktur jiwa ini terdiri dari: Aku (nafs)---analog dengan simbol S. Freuid, das Ich (Ego)---, dan Diri (anfus)---analog dengan simbol S. Freuid, das Es (Id)---. Dan kalau kita lihat lebih jauh, ternyata Aku unsurnya “nafsu” (nafs) energinya “cahaya”, sifatnya “salah”, fungsinya sebagai inti kesatuan dan tulang punggung eksistensi manusia. Aku mempunyai kebebasan untuk memilih apakah “salah” atau “benar”, hal inilah yang membedakan manusia dari binatang dan makhluk Tuhan lainnya yaitu malaikat “benar” terus, setan “salah” terus.

Sifat nafsu adalah “salah”, kalau yang dipilih/dilaksanakan “nafsu sendiri (fitrah)”, disebut “niat dalam”, akan dibela oleh Diri oleh karena “nafsu” yang disayangi oleh Tuhannya dan akan selamat, kalau karena pengaruh setan disebut “niat luar”, pasti celaka apa pun alasannya.

Sementara itu, keberadaan Diri ini unsurnya “napsu(anfus)”, dzatnya “cahaya” (“Tenaga Dalam”), sifatnya “benar” oleh karena hakikatnya Malaikat yang ditanam-Nya sejak konsepsi. Fungsinya: menjaga, membela Aku, agar selamat, mengatur dan memperkuat kehidupan (fungsi vegetatif), agar Aku survive.

Berdasarkan hal itu, jadi dapat dikatakan bahwa kalbu ini terdiri dari organ/alat gaib dari Diri/Aku; pusat pemahaman/internalisasi; pusat intutional intelectual (II); pusat memori dari semua amal (baik-jelek); organ/alat dari setan untuk melakukan interferensi terhadap Aku; sebagai indera perasaan (rasa halus) untuk pencerapan hal yang abstrak; dan indera hati (mata dan telinga hati), untuk pencerapan alam gaib. Dalam bahasa lain, dr. Ukas Cukasah, SpA, berdasarkan hasil penelitiannya tentang hakekat manusia Indonesia seutuhnya, mengungkapkan bahwa, kalbu merupakan pusat penghayatan indera perasaan, pusat akal dengan indera mata dan telinga hati, dan pusat memori pengalaman tidak-enak yang direpresi oleh Aku, yang pada gilirannya akan menimbulkan stres psikologis. Sedangkan pengalaman enak akan disimpan di memori otak. Jadi, pada hakekatnya roh, rasa, Aku, Diri, adalah gaib dan kalbu adalah organ gaib.

Terkait dengan kalbu sebagai organ gaib, tentu ia memiliki hubungan yang tidak terpisahkan dengan keberadaan unsur roh, nafs, dan akal yang sama-sama berada dalam tubuh manusia. Berikut ini hubungan diantara unsur tersebut di dalam tubuh manusia.

1. Hubungan kalbu dengan roh.

Roh/ruh adalah sesuatu yang abstrak (tidak kasat mata), yang bersemayam dalam rongga “hati biologis”, dan ‘mengalir’ melalui urat-urat dan pembuluh-pembuluh, ke seluruh anggota tubuh. Adapun mengalirnya dalam tubuh dengan membawa limpahan cahaya-cahaya kehidupan, perasaan, penglihatan, pendegaran dan penciuman ke dalam semua anggota badan. Adalah ibarat melimpahnya cahaya dari pelita yang dikelilinginya ke seluruh penjuru rumah.

Keberadaan roh ini, terdiri dari roh hewani, roh nabati, dan roh suci.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline