Lihat ke Halaman Asli

arda augtalita

Arda Setyo Putri Augtalita

Wiji Thukul: Buruh, Penyair, dan Penculikan Tim Mawar

Diperbarui: 14 Agustus 2020   11:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jakarta, 14 Agustus 2020

Wiji yang lahir pada 26 Agustus 1963 di kampung Sorogonen, Solo. Wiji adalah salah satu dari 13 orang hilang pada 1997-1998 menjelang tumbangnya rezim orde baru. Kiprah Wiji Thukul yang tak diketahui rimbanya hinggga kini.

Puisinya kerap menjadi penyemangat para aktivis salah satunya pada puisi yang berjudul peringatan yang bunyinya seperti ini.
"Apabila usul ditolak tanpa ditimbang
Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
Dituduh subersif dan mengganggu keamanan
Maka hanya ada satu kata: LAWAN!"

Hingga kini, 22 tahun pasca tahun gelap yang menyelimuti negara ini, kabar kejelasan soal kehilangan 13 orang ini tak mendapat titik terang. Namun sejumlah janji pemerintah untuk mengungkapkan kasus tersebut dalam beberapa kali dan lintas rezim selalu berujung gelap.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline