Lihat ke Halaman Asli

Aris Dany Setyawan

Mahasiswa Sejarah Universitas Negeri Malang

Secuil Amanah Malam Tahun Baru

Diperbarui: 31 Desember 2020   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: galeri ardawan/editing by: piscart

Kawan, Apakah dalam benakmu tahun baru
Hanya sekedar meniup terompet, membakar jagung dan menyalakan kembang api?
Atau sebuah momen tukar menukar kartu ucapan lewat gadget sakti?
Balada tangis manusia tong sampah masih lantang terdengar
Mengharap jejalan tangan-tangan dermawan

Tahun baru bukan ajang menumpuk harapan palsu
Kiat penuh peluh itulah penentu hari-hari di hadapanmu
Tumpukan kertas yang terbakar nampak biadab
Sedang menyerap syair-syair didalamnya merupakan kenirmalaan

Tahun baru hanyalah bertambahnya sedigit angka belakang setahun silam
Jika dirimu masih mengharapkan nangka tanpa mengupas kulitnya
Maka pegas jam dindingpun akan kendor
Terbengkalai, oleh perabot-perabot lawas tak berfaedah

Adorasi lahir batin perlu digalakkan
Merevolusikan diri tuk bermetamorfosis sejenak
Melepas segala atribut pesing
Digantikan dengan rucita filosofi kurma

Secuil Amanah ini
Menitipkan catatan bagimu
Agar menunduk sedetik
Menggali memori sewarsa lampau
Tuk merangkul warsa-warsa dipelupuk mata

Maap puisinya nggak terlalu indah (dibuat mendadak)
Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline