Lihat ke Halaman Asli

Dwi Ardian

Statistisi

Polman Jago, Antara Kenyataan dan Harapan

Diperbarui: 2 Januari 2022   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Polewali Mandar (Polman) merupakan salah satu dari enam kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat. Polman beberapa saat lalu melangsungkan peringatan hari ulang tahun yang ke-62. Cukup megah dan semarak meski masih dalam kondisi Pandemi COVID-19.

Ucapan selamat datang dari berbagai tokoh, baik tokoh dan pimpinan di lingkup lokal Sulawesi Barat maupun di lingkup nasional seperti Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan masih banyak lainnya.

Kabupaten Polman telah mendapat berbagai penghargaan nasional seperti penghargaan SAKIP BB dan Reformasi Birokrasi B tahun 2020 dari Kementerian PAN dan RB, terbaik untuk kedua kalinya di Sulawesi Selatan dan Barat. 

Menembus 10 besar nasional dalam ajang penilaian perencanaan pembangunan tahun 2021 oleh Kementerian PPN/Bappenas. Masuk 10 besar nasional pada penilaian sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) tahun 2020 dengan indeks SPBE 3,30. Serta, berbagai penghargaan lainnya.

Kenyataan

Itu merupakan sejumlah penghargaan yang diterima oleh "Polman Jago". Berdasarkan data yang ada, Polman memang pantas disebut "jago" sesuai mottonya karena beberapa hal. Jago sendiri bermakna terdepan, juara, serta merupakan yang utama. Di antaranya bisa disimak pada uraian berikut (data dari BPS Provinsi Sulawesi Barat).

Jika melihat kinerja perekonomian Polman berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) tahun 2020 maka kita akan melihat dominasi kontribusi Polman terhadap PDRB Sulawesi Barat. Kontribusi PDRB Polman mencapai 29 persen, disusul Mamuju 25 persen, Pasangkayu 22 persen, Majene 11 persen, serta Mamuju Tengah dan Mamasa yang masing-masing 7 persen dan 6 persen.

Total PDRB Polman pada tahun 2020 mencapai Rp13,27 triliun menurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp13,37 triliun. 

Dari jumlah tersebut masih sangat didominasi oleh sektor pertanian yang mencapai 41 persen lebih, disusul perdagangan (15 persen), konstruksi (7 persen), serta industri pengolahan (6 persen).

Hal ini menjadi kebanggaan sendiri bagi Polman karena perekonomian Sulawesi Barat masih cukup tergantung dengan ekonomi Polman. Pertanian Polman ditunjang beberapa potensi utama seperti kelapa, padi, kakao, serta perikanan dan pertanian lainnya.

Perdagangan sendiri cukup vital dengan keberadaan beberapa pasar terbesar seperti Pasar Wonomulyo, Pasar Sentral Polewali, Pasar Campalagian, dan sebagainya. Melihat catatan tersebut, bisalah dikatakan bahwa Polman itu jago.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline