Lihat ke Halaman Asli

Dwi Ardian

Statistisi

"Gini Doang Nih Grup Neraka?"

Diperbarui: 9 Desember 2020   06:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dari Manchaster United kita belajar banyak hal. Salah satunya adalah yang penting sombong duluan. Tidak usah pikirkan apa yang akan terjadi ke depan. Selanjutnya, pelajaran yang bisa diambil adalah tidak peduli kritikan apa pun ke kita dan sejelek apa pun main kita, jalan terus aja. Toh kami yang melewatinya.. :) 

MU benar-benar hancur. Mereka bahkan tertinggal 3 gol terlebih dahulu, bahkan 4 gol seandainya 1 gol RB Leipzig tidak dianulir di babak pertama. Mereka sempat bangkit dengan mencetak dua gol. Para pendukung tentu saja bermimpi ketinggian, "Ayo King Emyu pasti bisa, raja comeback." Sayangnya, hingga pluit panjang dibunyikan gol untuk sekedar menyamakan kedudukan tidak juga terlahir. Para fans yang konon terbanyak itu kini harus kembali tidur melanjutkan mimpinya. 

Padahal, mereka begitu perkasa saat awal-awal kompetisi. Membantai semifinalis RB Leipzig 5-0, kemudian menjungkalkan finalis PSG 3-1 di kandang, membuat mereka begitu jumawa. Dari situ lahir kalimat "Segini Doang Nih Grup Neraka". Kalimat bernada kesombongan tingkat tinggi dari akun resmi mereka. 

Sampai pertandingan ke-5 saja pekan lalu, meski kalah dan dipermalukan di kandang oleh PSG, mereka tetap jumawa. Masih memimpin klasemen. Sayang, mereka harus terjungkal, terkapar, terperosok, jatuh jauh ke dalam jurang bersama kesombongannya. 

"Selamat datang di liga malam Jumat King Emyu". Setan Merah sepertinya memang hanya cocok mentas di malam Jumat. Entar dulu, musim sebelumnya kan mereka juga di liga ini tapi juga tidak juga juara. Padahal, awal-awal mereka juga sempat sangat perkasa dan jumawa berhasil membantai lawan-lawannya. 

Para fans pasti masih merasakan sakit ketika mereka dipecundangi oleh raja Liga Eropa musim lalu di semifinal. Mereka sempat besar kepala dengan catatan luar biasa hingga ke semifinal. Sayang, mereka juga terperosok ke jurang bersama kepongahannya setelah kalah 2-1. 

Kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Apakah tagar #OleOut akan kembali bergema ataukah tagar tandingan #InOleWeBelieve akan kembali menang untuk tetap mempertahankan Ole serta melanjutkan lawakan-lawakan selanjutnya. 

Selamat melanjutkan mimpi para pendukung garis keras. Tetaplah tidur untuk melanjutkan mimpi. Lanjutkan mimpi indahmu!! (*) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline