Tidak bisa dipungkiri bahwa Messi dkk sangat berterima kasih kepada Nigeria. Kemenangan Elang Super atas Islandia di matchday kedua grup D membuat Argentina kembali punya peluang untuk lolos dari grup D.
Tim Tango seakan orang yang tenggelam yang diselamatkan Nigeria yang kemudian bisa merangkak ke tepian. Sayang, rasa terima kasih itu "palsu" karena justru Albicileste sendiri diwajibkan menang melawan Nigeria kalau ingin memperpanjang napas. Menang atau pulang. Selang beberapa hari dari status sebagai "pahlawan" berubah menjadi lawan dan musuh nomor satu yang harus disingkirkan. Begitulah dalam benak fans Messi dan Argentina saat ini.
Beban yang diberikan kepada Messi di gelaran piala dunia ini memang begitu berat. Seakan Argentina adalah Messi dan Messi adalah Argentina. Argentina kalah seakan semua harus ditanggung Messi. Tidak heran jika semua kritikan dialamatkan kepada Sang Kapten. Kepercayaan itu masih diberikan kepadanya di partai hidup mati nanti. Messi masih dianggap Messiah oleh para pemujanya, Sang Juru Selamat yang akan hadir di tempat dan waktu yang tepat.
Messi tercatat sebagai pemain dengan penciptaan peluang terbaik di piala dunia dengan 12 peluang. Sayang, tidak satu pun yang berbuah gol. Para pemuja Messi kini telah kembali setelah berhari-hari berada di sudut terjauh di dalam goa tanpa cahaya apalagi jaringan. Apalagi, dengan kegagalan Ronaldo mengeksekusi penalti melawan Iran yang membuat timnya harus berada di bawah Spanyol di grup B. Seakan penderitaan Ronaldo adalah kebangkitan Messi.
Argentina harus mengakui bahwa mereka berada di titik nadir yang berjuang mempertahankan hidup. Tidak ada cara lain selain bangkit dan menang. Sekali lagi, tidak menang atau pulang.
Nigeria patut diwaspadai. Selain karena masalah di diri Argentina sendiri, juga karena kebangkitan dan semangat juang mereka.
Pertemuan mereka terakhir (14/11/2017) di laga persahabatan patut menjadi pelajaran berharga. Argentina yang unggul 2-0 terlebih harus menanggung malu karena harus kebobolan 4 gol setelahnya. Ever Banega membuka keunggulan di menit ke-27 dan ditambah oleh Aguero pada menit ke-36 berhasil dibalas oleh Iheanaco (44'), Iwobi (52' dan 73'), dan Idowu (54'). Sekali lagi, semangat juang Elang Super harus diwaspadai.
Perlu diketahui juga bahwa mereka datang dengan segenap pemain bintang. Tim berjuluk Super Eagles akan mengandalkan nama-nama seperti gelandang Leicester City, Wilfred Ndidi, John Obi Mikel, striker Arsenal Alex Iwobi dan juga Victor Moses (Chelsea), serta tentunya Sang Bintang pencetak dwigol ke gawang Islandia, Ahmed Musa.
Berikut hitung-hitungan Argentina agar bisa lolos dari grup D.
1. Argentina menang melawan Nigeria dengan skor berapa pun asal Islandia kalah atau seri melawan Kroasia.
2. Islandia menang melawan Kroasia dengan selisih 1 gol asal Argentina menang melawan Nigeria dengan selisih 2 gol atau lebih.