Awalnya bingung juga mau dikasih judul apa artikel yang satu ini, tapi berhubung perut saya lagi mules ditambah lagi ngeliat teman saya yang sedang sibuk bolak-balik ke wc maka saya jadikan cabe rawit sebagai kambing hitamnya. Kecil-kecil biang masalah juga karena bukan hanya pada saat proses memakannya yang cukup dahsyat, saat diolah diperut dan ketika ‘dikeluarkan’ juga cukup menyita perhatian seiring dengan cucuran keringat sebesar biji jagung menghiasi tempat-tempat strategis di tubuh saya. Bukan salah si cabe imut itu, juga bukan salah yang menanam apalagi yang jual…tapi murni salah saya karena terlalu meremehkan benda yang mungil tersebut. Belakangan ini, negara dibuat heboh karena harga cabe melambung tinggi. Ya ampuunnn…negara subur gini kok cabe mahal!! Semua orang bisa saja terjerumus masalah besar justru karena hal-hal sepele. Tapi karena sepele tersebut kita cenderung menyepelekannya dan menganggap remeh padahal bola salju yang besar menggelinding awalnya hanya buliran kecil. Setelah kita jatuh terjerembab baru kemudian menyesal tiada henti. Sungguh menyakitkan jika kita gagal atau mengalami keterpurukan karena hal-hal kecil. Betapa kita bisa cukup memaklumi jika kita jatuh karena hal-hal yang besar namun jauh lebih banyak orang menemui hal-hal menyakitkan karena hal kecil. Apalagi kalau yang kecil-kecil itu banyak dan beruntun…menghujam bertubi-tubi waaaaaaaaaaaahhh ampuuunn tuh!!! Seperti titik hujan, Cuma karena datengnya rame-rame jadi bisa bikin banjir. Bukankah leluhur kita Nabi Adam AS dan ibunda Siti Hawa terusir dari surga juga karena hal kecil?? Betapa hancurnya percaya diri seorang gadis cantik hanya karena sebuah jerawat yang kecil….walaupun tak ada jerawat sebesar tomat tapi tetap saja itu bisa mempengaruhi kondisi emosionalnya. Bayangkan wajah yang begitu indah yang kita rindukan hingga mendorong hasrat untuk bercermin tapi fokus kita hanya pada jerawat kecil tersebut bukan pada wajah atau tubuh kita yang notabene lebih besar ketika kita berhadapan dengan cermin, bukan pada hidung atau mata kita, bukan pula pada bibir, kening atau yang lain….tapi yang paling sering kita lihat adalah jerawat kita. Jelas ini amat menyita perhatian kita…ya karena hal kecil. Orang satu gedung bisa dibikin panik dan kocar-kacir hanya karena sebuah sms….ya iiiiyaalaaahh orang smsnya juga terror bom. Banyak terjadi tawuran dan perkelahian antar komunitas tertentu baik akademis maupun non-akademis, baik yang terpelajar maupun yang kurang ajar, baik yang berdasi maupun yang bertato semua awalnya karena hal kecil. Ironisnya gara-gara berebut uang 1000 perak alias seceng bisa nyawa melayang. Nothing banget gak sih??? Sepeleeee!!! Ini lagi sejumlah fakta dalam keseharian kita….tolong dijawab pertanyaan berikut, kalau nggak sempet biar saya sekalian yang jawab…kita kesandung batu yang gede atau yang kecil ???…….so pasti yang kecil kalo yang gede namanya nabrak, perahu atau kapal tenggelam oleh lubang yang kecil atau yang gede ?????……yang kecil…ya pasti bocor karena lubang kecil kalau lubang gede bukan bocor tapi bolong, kalau mata kita kelilipan karena debu kecil atau batu bata?????….pasti debu atau kotoran yang kecil dong kalau yang gede namanya kena timpuk. Mana yang lebih banyak, orang meninggal karena binatang yang gede atau yang kecil????….pasti yang kecil itutuuuh si nyamuk nakal yang menjadi pembunuh nomor satu di dunia, amat jarang orang meninggal digigit gajah walaupun gajahnya bersayap kayak nyamuk. Masih banyak lagi pembelajaran di alam semesta yang mengajari kita agar waspada terhadap hal-hal kecil yang sering dianggap sepele. Dunia bisa hancur karena hal sepele tapi jika terakumulasi maka bahaya besar yang mengancam. Lihatlah kerusakan di darat dan di laut karena ulah tangan manusia, dari banjir hingga global warming, perhatikan sebuah negara bisa hancur karena hal sepele, sebuah lingkungan yang selalu saja ribut juga karena hal sepele, rumah tangga hancur lagi-lagi karena urusan sepele, selebritis bercerai rata-rata karena hal sepele hingga kita terkena musibah bisa jadi karena hal sepele. Pasang obat nyamuk bakar lalu ketiduran kemudian dibangunkan oleh teriakan orang karena tau-tau rumah kebakaran. Tidak ada yang mampu menghindari sebuah musibah atau masalah tapi penyebabnya bisa diatasi dan diantisipasi. Indah sekiranya hidup kita jika punya detector system seperti anti virus computer, begitu ke detect ada virus biar kecil tapi langsung bereaksi dan di delete. Enak banget hidup kita kalau punya sistem peringatan dini sehingga kalau ada sesuatu yang salah bisa segera diantisipasi. Emang sih kita belum punya alat khusus untuk dipasang dalam memori otak kita sehingga bisa men-scan segala macam kekeliruan, namun Allah Yang Maha Pencipta juga punya nama Agung sebagai Maha Pemelihara. Dialah Yang me-maintain peri hidup kita dan membuat sistem pemeliharaan yang amat canggih. Orang-orang yang dekat dengan-Nya seolah tidak pernah melakukan ‘jatuh’ karena hal-hal kecil karena sifat yang dinamakan wara’. Sekalipun terjatuh itu merupakan skenario Sang Khalik agar lebih dekat lagi dengan-Nya. Mereka para shalihin menjalankan sistem yang Allah siapkan dengan sepenuh hati karena mereka menyadari segala sesuatu berasal dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya. Oleh karena itu mengapa repot-repot harus bikin sistem sendiri kalau Dia sudah menyiapkan sistem, memberikan manual berupa Al Qur’an, menurunkan role model berupa Rasulullah, dan menyiapkan SOP (System Operating Procedur) dalam bentuk Hadits Nabi Saw. Dia Yang Menciptakan kita so pasti Dia juga Yang Paling Tau kita. Kalau pabrik mobil aja bikin prosedur perawatan apalagi ALLAH….. Ada dua pendekatan agar kita mampu menjaga diri dari berbuat salah terutama hal-hal kecil. Yaitu pendekataninternal dan eksternal. Pada pendekatan internal passwordnya adalah do’a, silakan cek lagi adakah sebuah pekerjaan yang kita lakukan setiap hari tanpa ada do’anya??? Dari melek mata sampe merem lagi bahkan sampe ‘merem melek’ ada doanya hehehe…dahsyat kan??? Mau ngaca ada doa, masuk n keluar wc ada doanya, lagi OTW tanjakan, turunan, tikungan semua ada do’anya. Hmmmm…jadi terinspirasi nih untuk bikin kumpulan doa buat gaul. Mulai dari nongkrong di mal sampe nongkrong di café, bahkan doa maen Facebook. Makanya ketika setiap segala sesuatu kita sandarkan kepada Pencipta kita maka apapun yang terjadi adalah yang terbaik untuk kita. Minimal hanya membaca basmalah saja dengan penuh keikhlasan dalam segala hal maka akan ditambahkan 700 tahun pahala kebaikan dan dihapuskan 700 tahun dosa untuk kita karena dalam kalimat basmalah ada nama Keagungan-Nya, nama Kasih Sayang-Nya dan nama Empati-Nya. Libatkan segala aktivitas atas nama-Nya. Dia memiliki sistem canggih harian yaitu 5 kali dalam shalat, pekanan yaitu shalat Jum’at dan puasa senin kamis, bulanan yaitu puasa ayyamul bid selama 3 hari dalam sebulan, tahunan yaitu puasa bulan Ramadhan dan zakat fitrah dan sistem evaluasi haji yang dilakukan minimal 1 kali seumur hidup. Inilah sistem hebat sepanjang masa untuk men-trouble shooting segala macam persoalan hidup kita. Gunakan fasilitas ini sebaik mungkin untuk mengevaluasi segala macam perilaku kita sepanjang hidup. Dalam melakukan evaluasi rutin dapat menggunakan cara tersendiri yang mungkin pernah diajarkan oleh pakar manajemen dan analisis. Sistem eksternal kita cenderung pada sistem peringatan dini. Ibarat sebuah alat yang akan berbunyi jika terjadi tsunami atau gempa bumi. Dalam diri kitapun perlu adanya sistem peringatan dini terhadap ancaman tsunami kehidupan agar kita tidak tenggelam dan hanyut dalam gelombang kesenangan. Sistem eksternal terdiri dari 2 ring. Pada ring pertama terdapat orang-orang terdekat kita dari orang tua, keluarga, pasangan hidup, guru atau murobbi kita, serta sahabat sejati. Merekalah pemberi peringatan pertama, namun banyak sekali yang sistem peringatan pada ring 1 ini mengalami kemandekan karena belum diaktivasi secara maksimal. Pada ring ke 2 terdapat komunitas, organisasi atau lingkungan pergaulan kita. Caranya untuk mengaktifkannya juga sudah terdapat dalam buku manual kehidupan kita yaitu menggunakan waktu sebaik-baiknya dengan : 1.Keimanan. Orang yang beriman dan keyakinannya bulat akan mampu mempengaruhi orang lain disekitarnya. Sementara orang yang ragu juga akan menimbulkan keraguan pada orang disekelilingnya, banyak sekali kecelakaan lalu lintas dijalan raya karena orang yang ragu-ragu. Biasanya orang yang beriman jauh lebih pede dalam berbagai aspek. 2. Amal shaleh. Jika orang disekeliling kita tahu kita selalu berbuat baik maka ketika kita ditemukan sedang tidak berbuat baik mereka akan mengingatkan kita untuk kembali berbuat baik. Kalau orang jahat sedikit yang mengingatkan apalagi penjahat kawakan maka orang juga sudah males ngingetinnya. 3. Nasehat dan menasehati dalam kebenaran. Orang yang lisannya terbiasa ngingetin orang untuk berbuat yang bener maka sebagai balasannya ia akan selalu diingetin orang. Terutama para public figure atau pemimpin dalam komunitas tertentu setiap kebenaran yang diucapkannya akan jadi rem pakem bagi orang yang mengucapkan ketika hendak berbuat nggak bener. 4. Nasehat dan menasehati dalam kesabaran Kita semua sadar bahwa memberikan sesuatu yang benar nggak semua orang senang mendengarnya pasti ada aja yang bilang kita sok bener, sok alim, sok tau, kayak paling pinter aja, sotoy, anak baru kemaren, atau ekspresi yang memang nggak enak di hati, dari lecehan, makian, hinaan, pengusiran hingga penolakan besar-besaran. Maklum aja karena kita sama-sama tau bahwa surga itu penghuninya sedikit dan hanya untuk yang mau menerima kebenaran, dah gitu setan bukan anak kemaren sore yang mau ditinggal sendirian di neraka, pasti cari temen yang banyak. Makanya para penyampai kebenaran akan menemukan berbagai hambatan dan perisai terakhir adalah kesabaran. Yuuupp…scanning system tersebut ada dalam surat Al Ashr yang artinya Demi Masa/Waktu…woooww…coba renungkan sejenak, Dia Yang Maha Tinggi nggak segan-segan bersumpah demi yang namanya waktu..Dia nggak merasa Merendahkan Sifat-Nya karena bersumpah demi ciptaannya yang namanya waktu karena begitu pentingnya sumber daya waktu tersebut. Ternyata kalau kita berleha-leha sedikit saja tidak bijak mengelola waktu maka dampaknya fatal sekali. Cobalah untuk ngaret sedikiiiiiiiiiiiittttttt saja tapi rutin melakukankannya maka jangan harap pekerjaan besar dan amanah besar hinggap di punggung kita karena siapa yang mau percaya sama tukang ngaret????
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H