Lihat ke Halaman Asli

Filsafat Sebungkus Rokok Merah

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Anda yang mengamati dari depan, akan berpendapat bahwa sebungkus rokok adalah sebidang persegi panjang dengan warna merah di tengahnya

Anda yang mengamati dari samping, akan berpendapat bahwa sebungkus rokok adalah sebidang persegi panjang dengan tulisan "14 mg Tar, 1.0 Nicotine" Anda yang mengamati dari belakang, akan berpendapat bahwa sebungkus rokok adalah sebidang persegi panjang dengan tulisan "Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, dst...." Kalaulah kita merendahkan hati untuk saling bertukar tempat pengamatan dan pendapat, tentu kita akan mengerti ternyata sebungkus rokok bukanlah benda 2 dimensi, melainkan benda 3 dimensi berbentuk kotak; dan lambat laun kita akan memahami bahwa ada isi di dalam sebungkus rokok yang bisa dinikmati oleh (sebagian dari) kita semua. Sayangnya, kebanyakan dari kita terlalu pongah untuk bertukar sudut pandang dan pendapat dengan yang lainnya. Lebih suka bertengkar dan gontok-gontokan untuk mempertahankan keyakinan dan pemikiran dari sudut pandangnya masing-masing. Manakala mereka telah kehabisan energi bertengkar dan berkelahi, mungkin akan punah jua energi kecongkakan mereka serta sudi untuk bertukar sudut pandang dan pada akhirnya mengerti bahwa sebungkus rokok adalah benda 3 dimensi berbentuk kotak. Namun, sayangnya terlambat sudah dan sesal kemudian tak ada artinya. Tatkala mereka menghabiskan energi untuk saling beradu "kebenaran semu" dari sudut pandangnya masing-masing, isi sebungkus rokok tersebut telah habis kuhisap di bawah pohon rindang sambil pandangi matahari hilang. Meresapi keindahan bidadari-bidadari yang menjelma menjadi kepulan asap rokok sambil tersenyum simpul memandangi mereka yang saling bertengkar untuk mengerti akan bentuk sebungkus rokok, yang kini telah kosong tiada guna ketika mereka SADAR pada akhirnya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline