Lihat ke Halaman Asli

Adeng Septi Irawan

Penulis adalah seorang pemerhati dunia hukum dan peradilan. bisa dihubungi di email irawan_34@yahoo.com

Indonesia: Lalu, Kini, dan Mendatang

Diperbarui: 14 Januari 2020   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                                   doc: kyotoreview.org

Indonesia adalah sebuah negara yang kaya akan budaya dan pariwisata, mulai dari Sabang di ujung barat hingga Merauke di ujung timur. Mulai dari wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, hingga wisata religi semua ada di Indonesia. Dalam rangka menjaga warisan budaya dan keberlanjutan pariwisata laut di Indonesia. Sebagai seorang pemuda haruslah mulai peka akan hal tersebut,dengan menunjukkan sebuah aksi yang nyata. 

Indonesia bukanlah sebuah negara kecil, Indonesia adalah sebuah negara besar di masa lalu. Nenek moyang kita adalah orang-orang yang kuat dan berkualitas, baik dari segi keilmuan, teknologi dan mental. Hal ini terbukti teknologi perahu bercadik yang merupakan kapal asli buatan generasi di masa lalu mampu mengarungi lautan di dunia. Selain itu juga teknologi bangunan situs peninggalan kerajaan di masa lalu, baik berupa candi, prasasti, atau lainnya, memiliki kualitas yang baik di zamannya. Bayangkan saja kita ambil contoh batu untuk membangun candi, tanpa semen pun batu tersebut bisa disusun hingga menjadi sebuah bangunan. Hal ini sungguh menakjubkan dan fantastik, betapa hebatnya nenek moyang kita di masa lalu.

Upaya dalam penyelamatan budaya dan pariwisata di negeri ini adalah tanggung jawab generasi muda saat ini. Karena generasi muda adalah generasi yang akan melanjutkan tongkat estafet para golongan tua . Perlu diketahui, bahwa membangun negeri menjadi sebuah negara yang maju tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu kerja keras bermandikan keringat, berjuang tanpa kenal menyerah menggapai sebuah impian. Begitu pula kita sebagai seorang pemuda haruslah memiliki mental baja dalam setiap mengarungi problematika kehidupan.

 

Kondisi Sosial Budaya 

Indonesia memiliki berbagai macam budaya, misalnya dalam seni tari kita mengenal tari remong dari provinsi Jawa Timur, kemudian di Bali kita mengenal tari kecak, lalu di Aceh kita mengenal tari saman, dll. Dalam hal rumah adat kita mengenal rumah Joglo di Daerah Istimewa Yogyakarta, Rumah Limas di Sumatera Selatan, rumah gadang di Sumatera Barat, dll.Dalam hal lagu daerah kita mengenal ondel-ondel dari Jakarta, apuse dari Irian Jaya, Sipatokaan dari Sulawesi Utara, dll. Lalu dalam hal suku bangsa kita mengenal suku dayak di Kalimantan, suku bugis di Sulawesi selatan, suku sunda di Jawa Barat, dll. Kemudian dalm hal alat tradisional kita mengenal senjata Clurit dari Madura Jawa Timur, Senjata Kujang dari Jawa Barat, keris dari Jawa Tengah, dll.Sebenarnya masih banyak lagi kebudayaan Indonesia yang lainnya, yang tak mungkin semua disebutkan disini. Hal utama adalah warisan budaya Indonesia haruslah tetap lestari sepanjang masa. Meskipun banyak sekali budaya luar negeri yang mulai masuk memberikan suntikan-suntikan baru berasimilasi dengan budaya pribumi.

Kita takkan bisa menafikkan bahwa perkembangan zaman atau globalisasi akan senantiasa hadir dalam setiap putaran roda kehidupan kita. Sejauh apapun kita menghindar dari tekanan-tekanan globalisasi akan semakin jauh kita dari perkembangan zaman menuju ke arah kemajuan. Akibatnya kita menjadi orang yang senantiasa ketinggalan zaman. Globalisasi merupakan sebuah tuntutan zaman, mau tidak mau suka atau tidak kita harus tetap menjalaninya.

 

Wahana Pariwisata

Indonesia memang memiliki wilayah laut yang luas, hampir 2/3 wilayahnya berupa lautan. Sehingga tak ayal kalau Indonesia memiliki berbagai macam wisata laut. Sebuah anugerah dari tuhan yang maha esa untuk negeri ini berupa keindahan alam yang sangat menakjubkan. Hampir setiap pulau bisa dipastikan memiliki panorama pantai yang indah nan alami. Salah satu icon yang menjadi pioneer bagi negeri ini adalah keindahan pantai di Pulau Dewata. Setiap tahun senantiasa ramai dikunjungi oleh wisatawan baik manca maupun domestik. Hal ini tentunya akan mampu menambah pemasukkan ke kas negara yang pada akhirnya akan dijadikan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia secara umum.

Wisata pantai selain menyajikan panorama yang indah dan menambah devisa ke kas negara, juga memberikan peluang rejeki bagi warga setempat, misalnya saja mereka bisa menjual barang ataupun jasa dari daerahnya. Biasanya ketika kita berkunjung ke tempat wisata, kita akan menyaksikan berbagai macam barang yang dijual oleh penduduk mulai dari cindera mata, makanan khas, jasa pariwisata, dll. Hal itu semata-mata bukanlah untuk kepentingan negara. Melainkan untuk warga setempat. 

Selain Pantai, Indonesia terkenal akan keindahan terumbu karangnya. Semisal jika kita pergi ke pantai Raja Ampat daerah Papua Barat, tentunya mata ini akan terkagum-kagum menyaksikan keindahan bawah laut bumi Papua.Akiabatnya banyak sekali wisatawan yang ingin menyelam untuk menikmati taman laut di tanah Papua. Pantai Raja Ampat merupakan salah satu pantai di dunia yang memiliki banyak jenis terumbu karang. Sehingga UNESCO menetapkan Pantai Raja Ampat menjadi salah satu situ warisan budaya dunia. 

 

 

Generasi Emas

Generasi muda Indonesia sudah sepatutnya untuk membongkar kebiasaan lama. Mereka harus segera bergerak dan mewujudkan dalam tindakan nyata untuk menjaga warisan budaya dan keberlanjutan pariwisata laut di Indonesia. Dalam rangka menjaga warisan budaya, tentunya membutuhkan berbagai macam prosedur ataupun cara yang cemerlang untuk mengefisienkan sumber daya manusia. Ditambah lagi mayoritas generasi muda kita adalah seorang akademisi yang memiliki berbagai macam disiplin ilmu dan pengalaman yang tak sedikit. Tentunya hal ini mampu memberikan poin plus bagi generasi terkini.

Peran Pemuda dalam rangka untuk menjaga warisan budaya dan mengawal keberlanjutan pariwisata laut di Indonesia dapat dilakukan dengan setidaknya tiga cara: Pertama, yakni melalui pendidikan tentang budaya dan pariwisata di Indonesia. Secara tidak langsung hal ini akan memberikan pengetahuan bagi para generasi muda saat ini tentang budaya dan pariwisata negeri ini. Metode pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya: melalui sosialisasi, workshop, seminar, ataupun jenis diskusi yang lainnya. Bangku pendidkan formal seperti sekolah merupakan salah satu faktor pendukunganya. Selain itu juga bangku non formal seperti tempat bermain, pondok pesantren,organisasi pemuda, mini diskusi, dll. Juga memberikan dampak yang besar untuk menunjang sebuah pendidikan di Indonesia.

Kedua yakni melalui praktek secara langsung di lapangan tentang budaya dan pariwisata. Setelah mendapat pengetahuan teoritis dari bangku pendidikan barulah melakukan sebuah tindakan nyata. Karena tanpa dasar pendidikan, sebuah tindakan nyata akan mengalami kebuntuan dalam pelaksanaannya. Praktek secara langsung merupakan sebuah tindakan psikomotorik bagi generasi muda emas saat ini. Dengan sebuah tindakan nyata akan memberikan pengaruh yang luar biasa bagi generasi saat ini. Seperti kata pepatah “ilmu tanpa dipraktekkan akan mati dan praktek tanpa keilmuan akan hancur” . Oleh karena itu mulailah dari diri kiat sendiri untuk mengawal negeri ini ke arah cita-cita yang suci.

Ketiga, yakni mempertahankan ilmu dan praktek yang telah kita lakukan. Bagi sang juara berjuang untuk memperoleh kemenangan dalam suatu kejuaraan adalah hal yang mudah, Akan tetapi akankah dia mampu untuk mempertahankan kemenangan yang telah dia dapatkan. Oleh karena itu ketika ilmu dan tindakan nyata yang telah kita lakukan untuk menjaga warisan budaya dan mengawal keberlanjutan wisata laut Indonesia mengalami keberhasilan. Sudah seyogianya kita generasi muda dengan gigih dan pantang menyerah mempertahankan semua yang telah kita dapati. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline