Saat aku sendiri merenung, terbesit di hati akan kebodohan yang tiada habisnya.
Bagaimana tidak, jika kini aku hanya tidak sengaja mendengar.
Tidak ada niat ku untuk mengetahui keberadaanMu.
Sekali lagi, betapa bodohnya aku.
Kepercayaan yang aku ucapkan hanya fiksi belaka tanpa perlakuan nyata.
Padahal Dia telah menjamin kehidupan dunia dan akhirat untukku.
Tapi karena kebodohanku ini aku malah menentangnya,
merasa bahwa jiwa dan raga ini hebat kekal abadi.
Bodoh, Sombong, tak tahu malu!!!
Ya, itulah sifatku.