Lihat ke Halaman Asli

Subsidi Premium Dicabut, Ambil Hikmahnya

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Selain berita mulai ditemukannya pesawat Air Asia yg ternyata jatuh di laut sekitar pangkalanbun, ada sesuatu yang menarik untuk disimak (pastinya :D), kebijakan Harga BBM Turun per 1 january 2015, berlaku mulai pukul 00:00 :D

Tapi jangan senang dahulu, harga premium (% Solar) yang turun ini sendiri bukan dari kebijakan menurunkan harga subsidi, tapi MENCABUT subsidi untuk Premium dan memberikan subsidi tetap (fixed) untuk solar (Rp.1000/liter). Situasi ini tidak lain karena harga minyak dunia yang sedang turun, jadi bisa dibilang momentum yang tepat.

Saya tidak akan membicarakan hal-hal politis dan semacamnya disini (karena di rubrik ekonomi :D), tetapi akan lebih banyak melihat dampaknya bagi masyarakat Indonesia yg (mungkin) belum pernah mengalami kondisi energy minyak tampa subsidi. Tentunya ini akan jadi pembelajaran bagi masyarakat Indonesia menghadapi fluktuasi harga minyak. Dan Subidi BBM keliatannya jadi ajang "politis" untuk bargain secara politis, kepada siapa lagi kalau bukan kepada rakyat (agar calon/golongannya dipilih karena merasa "memperjuangkan" subsidi).

Berkaca dari negara-negara maju di dunia, perubahan harga BBM sangat dinamis, sehingga membentuk suatu mindset bagi warga negara agar lebih "cerdas" menghadapi kondisi tersebut. Contohnya apabila harga BBM sedang naik maka aktivitas & kebutuhan yang terkait dengan BBM otomatis harus dihemat, kalau tidak mau pengeluaran bobol.

Dari sisi ekonomi makro negara, pencabutan BBM maka akan membuat beban subsidi berkurang drastis. Nah dari sini diharapkan subsidi tersebut dapat digunakan untuk beberapa pos-pos strategis & produktif seperti infrastruktur, transportasi, pangan, pendidikan. Diharapkan apabila nanti harga BBM "gonjang-ganjing" maka harga-harga pendukung aktivitas hidup seperti pangan, transportasi bisa dijaga (atau malah disubsidi). Apabila sudah menjadi seperti ini,maka sungguh hebatnya pemerintah ini nanti.

Akhir kata pesan untuk masyarakat luas, selain "menikmati" penurunan harga BBM ini, juga pendewasaan mindset masyarakat Indonesia tentang Bahan Bakar Minyak dan Subidi. Dua kata yg jadi polemik selama ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline