Hedonisme, atau cara hidup yang fokus pada mencari kesenangan, semakin populer di kalangan Gen Z. Generasi yang lahir antara tahun 1990-an hingga awal 2010-an ini tumbuh di era digital, di mana hampir semua hal bisa diakses dengan cepat dan mudah. Hal ini tentunya membawa pengaruh yang besar pada kesehatan mental mereka. Artikel ini akan membahas bagaimana gaya hidup hedonis ini memengaruhi kesehatan mental Gen Z, baik sisi positif maupun negatifnya.
1. Hedonisme dan Kesenangan Instan
Gen Z hidup di era di mana segala sesuatu terhubung secara digital. Media sosial, aplikasi hiburan, dan teknologi lainnya menawarkan kesenangan yang instan. Hal ini sering mendorong perilaku hedonis, di mana tujuan utama adalah mencari kesenangan atau menghindari rasa tidak nyaman. Ketika mereka terbiasa dengan kepuasan yang cepat, kemampuan mereka untuk menghadapi masalah atau menunda kepuasan bisa menurun, yang akhirnya bisa menimbulkan masalah kesehatan mental seperti cemas dan depresi.
2. Perbandingan Sosial dan Tekanan untuk Selalu Bahagia
Media sosial menjadi salah satu faktor utama yang mendorong perilaku hedonis di kalangan Gen Z. Di platform ini, orang-orang sering menunjukkan kehidupan yang terlihat sempurna, penuh kebahagiaan dan kemewahan. Ini menciptakan tekanan bagi Gen Z untuk mengikuti standar tersebut, yang bisa membuat mereka merasa tidak puas dengan hidup mereka sendiri. Perbandingan sosial ini bisa menurunkan rasa percaya diri dan meningkatkan risiko masalah kesehatan mental seperti body dysmorphia dan depresi.
3. Dampak Konsumerisme pada Kesehatan Mental
Hedonisme sering kali dikaitkan dengan konsumerisme, yaitu dorongan untuk membeli barang atau pengalaman demi kesenangan. Bagi Gen Z, ini bisa berarti mengejar produk terbaru, mengikuti tren mode terkini, atau menghabiskan uang untuk hal-hal yang dianggap "instagrammable". Meskipun ini bisa memberikan kebahagiaan sesaat, dalam jangka panjang bisa menyebabkan kecemasan soal keuangan, stres, dan ketidakpuasan dengan hidup. Pengeluaran yang berlebihan juga bisa berdampak buruk pada kesehatan mental, terutama ketika kondisi keuangan tidak sejalan dengan gaya hidup yang diinginkan.
4. Hubungan Sosial dan Kesenangan Sementara
Walaupun hedonisme sering dihubungkan dengan kebahagiaan, kesenangan yang didapat dari gaya hidup ini biasanya hanya sementara. Hubungan sosial yang dibangun hanya berdasarkan kesenangan sesaat cenderung tidak mendalam, yang bisa membuat seseorang merasa kesepian dan terisolasi. Gen Z mungkin terjebak dalam siklus mencari kesenangan tanpa henti, tanpa mendapatkan kebahagiaan atau kepuasan yang sebenarnya, yang bisa memperburuk kondisi kesehatan mental mereka.
5. Keseimbangan dan Kesadaran Diri Sebagai Solusi
Untuk mengatasi dampak negatif hedonisme pada kesehatan mental, penting bagi Gen Z untuk menemukan keseimbangan antara mencari kesenangan dan tanggung jawab. Menumbuhkan kesadaran diri, belajar menunda kepuasan, dan menghargai hal-hal sederhana dalam hidup bisa membantu mengurangi tekanan dari gaya hidup hedonis. Selain itu, menjaga kesehatan mental dengan berbicara secara terbuka tentang perasaan dan mencari bantuan profesional ketika diperlukan, sangat penting untuk menjaga kesejahteraan secara keseluruhan.