Hindu dan Budha dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat Indonesia disebabkan karena adanya persamaan dengan kepercayaan masyarakat Indonesia, yakni kepercayaan animisme dan kepercayaan dinamisme. Apa sih kepercayaan animisme dan dinamisme?
Kepercayaan animisme yaitu kepercayaan kepada roh nenek moyang yang mendiami suatu benda, seperti pada batu, pohon, dan lain sebagainya. Sedangkan kepercayaan dinamisme yaitu kepercayaan bahwa segala sesuatu memiliki kekuatan gaib.
Hubungan dagang antara Indonesia dengan India dan Cina, memegang peran penting dalam proses penyebaran agama Hindu dan Budha ke Indonesia. Sambil berdagang, para pedagang India yang beragama Hindu maupun Budha juga mengadakan interaksi kepada penduduk setempat sehingga mereka mengenal pula kebudayaan dan agama yang mereka bawa.
Baca juga : Mengenal Arca Dewa-Dewi Hindu di Museum Sonobudoyo
Menurut ahli sejarah, masuknya pengaruh Hindu dan Budha ke Indonesia dilakukan melalui beberapa cara, yaitu :
Teori Brahmana
Menurut J. C. Van Leur, penyebaran agama Hindu dan Budha ke Indonesia dilakukan oleh para Brahmana (pemuka agama) dari India. Para Brahmana diundang ke Indonesia untuk memimpin upacara Vratyastoma, yaitu upacara untuk mengesahkan para penguasa untuk masuk ke dalam kasta kesatria.
Teori Kesatria
Menurut F. D. K. Bosch, penyebaran agama Hindu dan Budha ke Indonesia dilakukan oleh para bangsawan dari India yang terdiri atas para prajurit (kesatria).
Baca juga : Sejarah Asia Tenggara Masa Hindu-Budha
Teori Waisya