Lihat ke Halaman Asli

Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini

Diperbarui: 23 April 2020   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut Campbell dan Ruptic (1994:3) pelaporan perkembangan anak disusun melalui proses analisis sintesis, interpretasi, dan komunikasi. Dalam proses analisis dan sintesis, guru mengumpulkan data hasil asesmen perkembangan yang telah dilakukannya untuk semua aspek perkembangan dan mengamati karakteristik perkembangan yang terlihat pada anak.

Selanjutnya, guru membuat sebuah interpretasi dari karakteristik perkembangan anak yang telah diamatinya. Perkembangan karakteristik perkembangan yang menonjol, hambatan atau keterlambatan perkembangan pada diri anak secara individu.

Objek atau sasaran evaluasi program pembelajaran dapat dibedakan menjadi tiga;[1] yaitu evaluasi masukan; adalah menekankan pada penilaian karakteristik peserta didik, kelengkapan dan keadaan sarana prasarana pembelajaran, karakteristik dan kesiapan guru, kurikulum dan materi pembelajaran, strategi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran serta keadaan lingkungan dimana pembelajaran itu berlangsung., evaluasi proses pembelajaran; menekankan pada penilaian pengelolaan pembelajran yang dilaksanakan oleh pembelajar meliputi keefektifan dari strategi pembelajaran, media pembelajaran, cara mengajar yang dilaksanakan serta minat sikap belajar siswa., penilaian hasil pembelajaran yaitu upaya untuk melakukan pengukuran terhadap hasil belajar siswa baik menggunakan tes atau non-tes.

Dalam pelaksanaan evaluasi maka harus melalui tahapan sebagai berikut menentukan tujuan, menentukan desain evaluasi,  penyusunan instrumen penilaian,  pengumpulan data,  analisis & interpretasi ,dan tindak lanjut. Langkah-langkah penyusunan instrumen pelaporan perkembangan anak usia dini:
(1) mengidentifikasi variabel perkembangan anak,
(2) menganalisis teori: mencari, mendeskripsikan, menyintesiskan teori-teori yang berkaitan dengan perkembangan anak,
(3) menyusun konstruk adalah mendefinisikan berbagai aspek perkembangan anak secara konseptual,
(4) menyusun definisi operasional berbagai aspek perkembangan anak,
(5) menentukan dimensi dan indikator berdasarkan teori yang telah dianalisis dan disintesis,
(6) menyusun kisi-kisi instrumen (blue print): kode, aspek, indikator, sub indikator, pertanyaan-pertanyaan, jumlah item
(7) menyusun butir-butir instrumen berdasarkan pada pemilihan teknik pengumpulan data yang akan digunakan, misalnya observasi, angket, tes tertulis, wawancara (Puckett dan Black, 1994:30)

Contoh aspek yang berkaitan dengan pelaporan kesehatan anak: (1) rajin masuk sekolah, (2) jarang sakit, (3) memiliki daya tahan yang kuat, (4) alergi tehadap benda-benda/makanan tertentu, (5) jarang menggerutu karena sakit (Wortham, 2005:24). 

Data yang berkaitan dengan perilaku anak selama diamati dapat didokumentasikan dalam berbagai bentuk dokumen seperti anecdotal record, running record, time sampling record, event sampling record, rating scale, dan check list. Sedangkan data yang berkaitan dengan hasil karya anak dapat didokumentasikan dalam bentuk portofolio (kumpulan hasil karya anak).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline